”Biologi banget!” Demikian komentar salah seorang responden yang menjagokan museum yang memiliki koleksi puluhan ribu fauna Indonesia di Museum Zoologi, Bogor. Koleksinya dari bebagai jenis fauna, antara lain mamalia, ikan, burung, moluska, serangga, reptil dan amfibi, serta invertebrata.
Sebanyak 20 persen responden menilai museum yang didirikan oleh ahli botani Dr. J.C. Koningsberger pada tahun 1894 dan kini bernaung di bawah Pusat Penelitian Biologi LIPI ini memiliki daya tarik. Utamanya pada penataan atau display menarik, koleksi lengkap, terpelihara baik, serta penataan ruang atau interior bagus.
Display menarik, menurut Manajer Pameran Museum Zoologi Bogor Martua Hasiholan Sinaga, tidak terlepas dari peran para ahli taksidermi (awetan kering hewan). ”Proses pembuatan manekin sebagian fauna cukup rumit dari pengulitan hingga pengawetan,” pria Batak yang juga dikenal dengan nama Ucok ini menuturkan dalam dialek Sunda kental.
”Pertama, pengulitan dengan membuang lemak dan daging. Kedua, isi badan juga dikeluarkan diganti dengan materi khusus yang menjadikan fauna tak ubahnya manekin, dan diberi mata supaya tampak hidup. Lalu, posenya disesuaikan: sedang memanjat, bergelantungan, atau makan," lanjutnya.
Para ahli taksidermi jugalah, tambah Ucok, yang sehari-harinya merawat manekin fauna untuk mencegahnya dari kerusakan akibat kelembaban, paparan cahaya, dan pertambahan usia.
Biologi terkemas pelancongan 1. Kerangka ikan paus biru yang ditemukan terdampar di Pantai Pamempeuk, Garut Selatan, pada tahun 1916. Sekarang ruang pamer fauna yang menjadi ikon museum ini sedang direnovasi. 2. Badak Jawa, spesies langka di dunia yang menghuni Taman Nasional Ujung Kulon. 3. Banteng Jawa di ruang mamalia.
Aktivitas di area Kebun Raya Bogor: 1. Yoga bersama yogis Rusdi di taman di belakang Balai Konservasi, mulai pukul tujuh pagi. 2. Birdwatching dan ekowisata bersama komunitas atau perorangan dengan didampingi ahli botani. 3. Jogging, jalan kaki santai. Aktivitas di luar area Kebun Raya Bogor: mengunjungi Istana Bogor (dengan lebih dulu mendaftar dan melayangkan surat izin berkunjung ditujukan kepada Kepala Protokol di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta), juga mengunjungi beberapa musem, antara lain Museum Etnobotani dan Herbarium.
Kuliner: 1. Kaki lima sepanjang Jalan Surya Kencana, Ngesti, dan samping Hotel Salak, mulai dari soto mi khas Bogor, bubur ayam, sampai lontong Medan.