Roller Coaster yang Didesain untuk Membunuh Penumpangnya

By , Senin, 5 Agustus 2013 | 16:45 WIB

Roller coaster ini dirancang oleh Julijonas Urbonas, seorang artis, penulis, juga teknisi berkebangsaan Lituania. “Pada intinya ini adalah mesin eutanasia dalam bentuk roller coaster,” ungkapnya. Roller coaster ini dirancang untuk mengambil nyawa secara anggun. Penumpang akan mengalami euforia hingga kehilangan kesadaran, dan akhirnya mengalami kematian.

Urbonas membagi roller coaster ini dalam dua tahap, yang pertama adalah menara setinggi 500 meter dan yang kedua adalah serangkaian jalur berputar. Dalam bagian jalur berputar, penumpang akan mengalami tekanan 10G dalam waktu satu menit. Hal ini akan membuat otak kekurangan oksigen hingga mengalami “sesak napas”.

Pada saat ini, orang akan mengalami euforia. “Ini adalah mesin eutanasia alternatif masa depan, yang bisa digunakan untuk mengatasi over populasi atau bagi seseorang yang mengalami kehidupan terlalu panjang,” ungkap Urbonas dengan yakin. Ikuti detik-detik yang dialami oleh penumpang, di sini.

John Allen, mantan presiden Philadelphia Toboggan Company, perusahaan yang telah membuat roller coaster sejak 1904 mengatakan, roller coaster yang memiliki panjang lintasan 7.544 meter, dengan kecepatan 100 meter per detik ini tak mustahil untuk diciptakan.

Penyebab kematian yang akan dialami oleh penumpang adalah cerebral hypoxia, atau kekurangan oksigen di otak. Sementara efek samping yang dialami adalah: hilangnya warna dalam penglihatan, visi hanya terfokus pada titik tengah, pandangan buram, hingga blackout. Efek yang terakhir adalah kehilangan kesadaran akibat G-force. Proyek ini merupakan bagian dari riset penelitian Urbonas dalam mendapatkan gelar PhD di Royal College of Art, Inggris.