Rahasia si Bintang Vampir

By , Minggu, 11 Agustus 2013 | 09:15 WIB
()

Astronom berhasil melihat kisah ini ketika mereka menggabungkan empat teleskop di Observatorium Paranal milik ESO dan membentuk teleskop virtual berdiameter 130 meter dengan ketajaman pandangan 50 kali lebih tajam dari teleskop Hubble.

Ketajaman dari keempat teleskop VLT dalam mengumpulkan cahaya tidak hanya menghasilkan citra atau gambar yang tajam lebih cepat dari biasanya. Hal yang tampak dari kerja telekop virtual ini adalah sebuah bintang yang kehilangan sebagian besar materinya karena diisap oleh pasangan vampirnya. Namun, hasil pengamatan menunjukkan kalau transfer massa dari bintang yang satu ke bintang lainnya bisa lebih lembut dari yang diperkirakan.

Bintang yang diamati oleh para astronom menggunakan teleskop virtual di Observatorium Paranal merupakan sistem bintang ganda bernama SS Leporis di rasi Lepus (kelinci). Sistem ini merupakan sistem yang tidak biasa, yang terdiri dari dua bintang yang mengitari satu sama lainnya selama 260 hari.

SS Leporis adalah bintang terang yang terletak di tengah/ESO,Digitized Sky Survey 2,Davide De Martin.

Jarak antar keduanya cukup dekat, hanya sedikit lebih jauh dari jarak antara Matahari dan Bumi. Dalam rentang jarak itu, bintang yang terbesar dan terdingin merentang sekitar 1/4 jarak keduanya – atau dengan kata lain bintang yang besar ini besarnya sampai jarak Merkurius. Karena jarak keduanya yang dekat, bintang pasangan yang lebih panas telah menghisap setengah massa bintang yang lebih besar.

Menurut Henri Boffin dari ESO, bintang ganda ini memang unik dan materinya mengalir dari bintang satu ke yang lainnya. Yang tidak biasa adalah cara transfer massanya yang berbeda dari model yang sudah ada sebelumnya. Gigitan bintang vampir ini jauh lebih lembut dan lebih efektif. Observasi tersebut juga cukup tajam untuk menunjukkan kalau bintang raksasa di sistem tersebut lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya. Akibatnya jadi lebih sulit untuk menjelaskan bagaimana bintang raksasa merah mengalami kehilangan materi pada bintang pasangannya.

Para astronom menduga yang terjadi bukanlah aliran materi dari bintang yang satu ke yang lainnya, melainkan diembuskan dari bintang raksasa sebagai angin bintang dan ditangkap oleh pasangannya yang lebih panas.