Perkuburan bersejarah di Washington D.C, Amerika Serikat, Congressional Cemetery, memiliki 58 pegawai baru yang bertugas memotong rumput: kambing. Karyawan baru ini tiba pada Rabu (7/8) pekan lalu dan langsung memakan tumbuhan invasif pengancam keberlangsungan makam.
Tumbuhan invasif yang dikonsumsi para kambing ini di antaranya kudzu, poison ivy, dan English ivy yang memakan dan membelit pepohonan di perkuburan tersebut. "Pohon-pohon ini kemudian tumbang ke makam dan merobohkan nisan-nisan kami," keluh Paul Williams, presiden dari perkuburan berusia 206 tahun itu.
Kambing-kambing sewaan dari selatan Maryland ini akan mulai bekerja pekan ini. Mereka akan beroperasi membersihkan tanaman apa pun yang bertinggi sekitar 213 sentimeter, demikian dikatakan Daniel Holcombe, manajer lapangan dan konservasi.
"Luar biasa apa yang mereka (kambing-kambing) lakukan hanya dalam satu hari," kata Holcombe, Kamis (8/8).
Kambing merupakan spesies terbaik untuk membersihkan vegetasi invasif. Sebabnya, mereka bisa mengatasi medan yang sulit dijangkau oleh manusia. Kambing-kambing ini juga menyukai tanaman macam kudzu dan poison ivy.
Dalam perhitungan ekonomi, hanya dibutuhkan US$4.000 untuk menyewa 58 kambing selama sepekan. Ini artinya, tiap kambing dihargai 25 sen per jamnya. Terpenting, kambing-kambing ini akan mencegah penggunaan pestisida yang dapat mengalir ke batas air Anacostia --terletak tidak jauh dari lokasi permakaman.
"Kami khawatir dengan penggunaan pestisida untuk mengusir tanaman invasif karena batas air itu. Jadi kami putuskan untuk menggunakan teknologi yang sudah ada sejak ribuan tahun silam," ujar Williams.