Semua Bagian Lezat!

By , Rabu, 14 Agustus 2013 | 21:15 WIB
()

Kita sungguh beruntung. Kita tinggal di wilayah pulau-pulau yang terserak dari barat ke timur, yang bermandikan cahaya mentari sepanjang tahun. Tanah yang gembur dan alam yang khas menjadi tempat yang pas untuk pertumbuhan tanaman. Saya menggemari nyaris setiap bagian tanaman yang menjadi bahan olahan. Berawal dari hidangan coba-coba, pada akhirnya resep itu diturunkan melewati lintas generasi. Apakah Anda juga menyukai tanaman yang sesungguhnya begitu populer di antara kita?

Pepaya (thinkstock)

PEPAYA. Di Jawa, pepaya dimanfaatkan buah mudanya sebagai manisan, dan buah masaknya menjadi buah potong segar atau campuran es buah. Bagi sebagian orang, daunnya amat pahit tapi justru dimanfaatkan sebagai jamu penambah nafsu makan. Para ibu juga memanfaatkannya sebagai pengempuk daging mentah dengan membungkusnya sejenak sebelum diolah. Daun pepaya rebus kerap ditemui sebagai campuran pecel, atau diolah menjadi buntil berpadu kelapa parut, cabe rawit dan teri, pendamping nasi nan lezat. Olahan bunga papaya merupakan olahan favorit dalam menu Manado.

KELAPA. Es degan atau kelapa muda sangat memuaskan dahaga di siang bolong. Airnya bisa diolah menjadi nata de coco, semacam jelly. Perasan parutan daging kelapa menjadi bahan penting untuk diolah menjadi gula kelapa, minyak kelapa untuk menggoreng, santan untuk direka jadi kuah soto, rendang, terik daging. Daging buahnya luwes sekali disulap menjadi klappertart, semacam puding kelapa dengan campuran kismis, kayu manis khas Manado, dan parutan halus kering yang disangrai dibubuhi garam, dibentuk menjadi sagon, atau dicampur telur dan terigu menjadi kue kering kelapa.

BAMBU.  Tunas bambu muda (rebung) menjadi pengisi lezat lumpia Semarang. Sejumlah daerah seperti di jantung Borneo (Kalimantan) gemar mengolah menjadi sayur. Warga Sumatra Barat dan Sulawesi Utara memanfaatkan batang bambu sebagai wadah lemang (lupis) dan nasi buluh ketika dikukus atau didekatkan pada bara api hingga matang.

PISANG. Saya terheran-heran ketika kali pertama menikmati ares, olahan sayur dari lapisan dalam batang pisang khas Bali. Selama ini saya hanya mengenal olahan sayur dari jantung pisang. Buahnya diolah menjadi pisang goreng, pisang rebus, keripik, kue pisang, kolak, sale pisang khas Jawa Barat, ledre pisang khas Jawa Tengah. Nenek saya selalu mengandalkan cake pisang – dari bahan dasar buah ranum itu.

 

NANGKA. Buah masaknya lezat sekali dimakan segar, atau diolah menjadi keripik, dan penambah cita rasa kolak, es campur. Buah mentahnya menjadi modal gudeg, hidangan khas Yogyakarta, atau lodeh, sayur nangka berkuah santan untuk dikudap bersama ketupat, lontong dan nasi. Ketika saya kecil, sejumlah tetangga, warga Betawi, ada yang gemar memasak jambal, cikal buah nangka menjadi sayur. Saya dan kawan-kawan senang sekali merebus beton, biji nangka dicampur sedikit garam. Gurih dan menyenangkan, walau orang-orangtua mengingatkan, akan banyak buang angin sesudahnya.