Hierarki dalam Sebuah Tank

By , Senin, 19 Agustus 2013 | 11:00 WIB

Sebelum Perang Dunia II berkecamuk, tank dirancang hanya diawaki dua orang, pengemudi dan penembak. Penembak berperan ganda, sekaligus menyiapkan amunisi. Kinerja seperti ini akhirnya dianggap tidak efektif.

Jerman pun demikian. Mulai era Panzer III telah menerapkan minimal tiga orang di tank tempurnya, yakni komandan, pengisi amunisi, dan penembak. Setelah itu formasi terbatas ini dianggap tidak efisien lagi. Tank pun rata-rata diawaki lima orang. Berikut tugas lengkap para awak tank Tiger.

1. Commander. Terbilang awak yang punya kasta paling tinggi karena dialah yang mengarahkan ke mana gerak tank harus menuju. Commander atau Komandan juga harus punya kuasa penuh dalam mengatur awak tank. Posisi duduk di sebelah kiri turet dan dilengkapi kupola untuk melihat kondisi di luar.

2. Radio operator. Duduk di sebelah kanan dari hull. Tidak hanya berkutat pada soal komunikasi, radio operator juga mengoperasikan senapan mesin yang ditempatkan di bagian depan tank.

3. Driver. Awak yang mengemudikan tank ini duduk bersebelahan dengan radio operator, yakni di posisi kiri. Karena driver sangat berhubungan dengan pengendalian emosi, maka biasanya yang dipilih selain juga punya kemampuan, juga mereka yang telah berjiwa lebih matang.

4. Gunner. Inilah awak yang bertugas melakukan penembakan terhadap sasaran. Ia bertugas mengarahkan gerak kanon sehingga tembakan tidak meleset dari target yang ditentukan. Untuk kelengkapan kerja pun ia punya alat intip dari dalam tank. Posisi duduk gunner berada di sebelah kiri kubah, tepat di bawah tempat duduk komandan.

5. Loader. Punya posisi duduk di sebelah kanan kubah. Dialah yang bertugas memilih dan memasukkan jenis amunisi yang akan digunakan oleh para gunner.