Trik Menyiasati Serangan Beruang

By , Selasa, 20 Agustus 2013 | 16:09 WIB
()

Peristiwa penyerangan beruang terhadap manusia akhir-akhir ini kerap kali di Amerika Utara. Setidaknya enam orang di lima negara bagian telah menjadi korban penyerangan oleh beruang hitam dan beruang berwarna coklat tua.

Insiden terakhir, terjadi pada hari Sabtu (17/8) lalu waktu setempat kala itu beruang coklat tua  menyerang seorang pemburu yang sedang berada di hutan belantara di pedalaman Alaska. Pemburu itu berhasil bertahan selama 36 jam sebelum akhirnya diselamatkan penjaga udara negara yang berpatroli.

Insiden lain menimpa seorang pendaki di Taman Nasional Yellowstone di Wyoming, Kamis lalu. Karena berada terlalu dekat dengan bayi beruang dan dirasa sebagai ancaman, sontak beruang menyakar dan menggigit bagian belakang tubuh pria tersebut. Di hari yang sama bocah berusia 12 tahun, Abigail Wetherell, juga diserang oleh beruang hitam di Michigan Utara.

Pakar beruang, John Beecham, membeberkan mengenai alasan beruang menyerang manusia dan cara menyiasatinya. Diakui Beecham, memang beruang hitam dan coklat terutama mereka yang tinggal di pedalaman Amerika Utara, lebih agresif dan menyerang manusia.

Serangan terhadap manusia in ada dua macam yaitu serangan defensif dan serangan peringatan. Serangan defensif biasanya dilakukan saat beruang melindungi sesamanya yang lebih muda atau melindungi sumber makanan seperti bangkai mangsa. Beruang juga mungkin saja dapat melakukan serangan defensif jika Anda mengejutkannya.

Ilustrasi beruang. (thinkstockphoto)

Sementara serangan peringatan biasanya beruang sebenarnya tidak melakukan serangan sesungguhnya, mereka hanya berusaha memberikan sinyal seperti memunculkan rahang dengan gigi tajamnya.

Ini menyatakan bahwa Anda telah mengusik ruang pribadi mereka, hal yang membuat beruang tidak nyaman.

Adapula serangan predator, jika serangan ini terjadi maka beruang akan memiliki sikap yang sama sekali juga berbeda. Dalam serangan predator, maka beruang akan menganggap Anda seperti sumber makanan dan tak segan untuk melahap. Tapi kasus ini sangat jarang terjadi.

Jika ini terjadi, Anda coba untuk berteriak sekeras mungkin meminta bantuan atau melempar sesuatu yang di dekat Anda. "Saya rasa tindakan ini lebih baik dibanding Anda harus bergelut dengan beruang itu," ujar Beecham.

Sementara jika serangan defensif terjadi, maka berpura-puralah mati. Seperti yang dilakukan gadis kecil dari Michigan. Karena Beruang menganggap Anda sebagai ancaman dan tujuannya adalah untuk menghilangkan ancaman tersebut. Setelah Anda dirasa tidak berdaya lagi, diam diri maka beruang merasa tidak ada ancaman lalu beranjak pergi menjauhi Anda.