Kebangkrutan Detroit, Ultimatum Kota-kota di AS

By , Sabtu, 24 Agustus 2013 | 08:45 WIB

Ketergantungan terhadap satu jenis industri, suatu kali, memang sangat riskan dan membahayakan bagi sebuah kota. Saat industri andalan itu tiba-tiba gulung tikar, maka kota yang mengandalkannya itu, juga ikut kolaps. Begitu juga dengan Detroit, Amerika Serikat.Bisa dibilang Detroit hanya mengandalkan satu jenis pemasukan, yaitu dari sektor industri otomotif. Saat industri di kota ini mati kutu, maka mau tidak mau, nafas kota ini harus berhenti. Industri otomotif di Detroit bertumbangan satu demi satu; General Motors, Ford, dan Chrysler, akibat krisis global yang terjadi 2008 lalu.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk kembali menghidupkan sektor ini, termasuk salah satunya dengan melalukan bailout. Tapi bukan untung, justru buntung yang didapat. Langkah ini malahan dianggap ssebagai salah satu langkah maju untuk menghancurkan kota yang pernah berjaya di era 1950an ini.Sebenarnya tidak hanya Detroit saja, hampir seluruh kota industri di Amerika Serikat mengalami hal yang sama. Dari sekian kota itu, The Huffington Post menulis, hanya Detroit yang mengalami kejatuhan paling parah. James E. Spiotto, ahli kebangkrutan kota menambahkan, Detroit lebih banyak mengandalkan utang untuk menjalankan pemerintahan. Bahkan untuk membiayai hal-hal sepele yang terkait dengan kota saja, harus ditalangi dengan dana pinjaman. Sebagai dampaknya, beberapa aset kota terancam masuk daftar jual. Termasuk museum dan kebun binatang.

Tak hanya ketergantungan atas satu jenis industri saja yang menjadi biang kebangkrutan, kondisi Detroit juga diperparah dengan maraknya korupsi di tubuh pemerintah kota. Hal itu semakin tercium ketika beberapa bulan yang lalu, mantan Wali Kota Detroit, Kwame Kilpatrik, didakwa pengadilan dengan 20 tuduhan korupsi selama tujuh tahun masa baktinya. 

Sebagai imbalannya, dia divonis 20 tahun penjara, karena selain melakukan korupsi, ia juga didakwa menerima suap dari salah seorang kontraktor yang ada di kota itu. Sejatinya, Kilpatrik sudah mengundurkan diri sejak 2008, tapi kasusnya terus berjalan hingga akhirnya vonis datang Maret lalu. Yang paling dirugikan dari korupsi yang dilakukan oleh Kilpatrik tentu saja kota yang dia pimpin; Detroit. Detroit nyata-nyata menerima efek domino berupa "keruntuhan" yang berujung pada kebangkrutan. 

Meski demikian, beberapa kota berharap keadaan Detroit kembali seperti awal lagi. Mereka yang sudah kadung pergi berjanji akan kembali jika kota sudah tertata kembali, dan keluhan-keluhan yang mereka alami segera teratasi. Semoga tidak terjadi dengan kota-kota di Indonesia!