Cat Rumah Masih Mengandung Timbal Berlebih

By , Senin, 26 Agustus 2013 | 15:22 WIB

Kajian dari BaliFokus—organisasi nirlaba yang berfokus pada pengelolaan limbah cari khususnya di Bali dan NTB— yang dirilis pada Agustus 2013, menemukan kandungan timbal dalam kadar membahayakan pada cat enamel dekoratif. Pengujian dilakukan terhadap 78 sampel dari 43 merek cat yang dijual di Indonesia.

Sampel tersebut dikumpulkan selama periode Agustus 2012 - Maret 2013. I Gde Armyn Gita dari BaliFokus, mengatakan, kandungan timbal atau timah hitam itu didapati meningkatkan kecerahan warna sehingga banyak digunakan untuk melapisi dinding sekolah.

Delapan di antaranya merupakan pemimpin produk cat Indonesia. Rata-rata kadar timbal 100 - 57.500 ppm, dalam produk cat yang biasanya berbahan dasar minyak ini. Sebagai perbandingan, batas atas kandungan timbal dalam cat yang diproduksi di AS adalah 90 ppm.

Menurut Armyn, saat laporan ini disosialisasikan ke produsen cat, kesadaran meninggalkan penggunaan timbal sudah muncul. Namun, muncul alasan biaya produksi. "Berdasarkan penelitian kami, ada produsen cat lokal yang mampu memiliki produk cat rendah timbal dengan menyiasati keuangan. Jadi biaya seharusnya tak jadi masalah untuk produsen-produsen yang lebih besar," tuturnya.

Sementara itu Benny Wahyudi, Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, menyatakan pihaknya sedang merevisi aturan standar nasional terkait kadar timbal yang ada. "Sekarang cat masih mengandung timbal, terutama untuk penggunaan luar yang tidak bersentuhan dengan manusia. Khusus untuk yang sensitif, misalnya manan anak, itu sudah dilarang," ujarnya.

Timbal memang sering digunakan dalam campuran cat untuk tujuan menghasilkan warna-warna cerah. Timbal ini terkandung di dalam pigmen, yaitu bahan untuk memberi warna pada cat. Cat warna kuning dan oranye memiliki konsentrasi timbal yang lebih tinggi dibandingkan warna-warna lain.

Bahaya paparan logam berat seperti timbal dapat sangat berbahaya untuk anak-anak. Ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Diponegoro, Semarang, Suyatno, mengungkap timbal bisa menyebabkan kejang hingga penurunan kecerdasan apabila terpapar pada anak. Paparan juga memengaruhi pembentukan sel darah merah serta fungsi ginjal.