Nasib Sequoia Raksasa Dikepung Api

By , Selasa, 27 Agustus 2013 | 18:07 WIB

Api "rim fire" terus mengamuk di wilayah Taman Nasional Yosemite, California, Amerika Serikat, dan mengancam seluruh tanaman-tanaman unik dan langka yang berada di dalamnya. Salah satunya adalah pohon sequoia raksasa.

Selama sembilan hari kebakaran telah meratakan tanah seluas 134.000 hektare, peristiwa ini sekaligus menjadi salah satu kebakaran terbesar sepanjang sejarah California. Api sebagian besar menyala di bagian terpencil Yosemite sebalah barat laut, sekitar 32 kilometer dari lembah Yosemite.

Hingga saat ini memang api belum mencapai lokasi taman di mana dua pohon sequoia raksasa berada, namun petugas hutan telah bersiaga dengan menempatkan penyemprot air di sekitar pohon besar tersebut. Masing-masing pohon sequoia raksasa memiliki nama Grove Tuolumne dan Merced Grove.

"Kedua pohon sequoia merupakan sumber daya yang berharga dan mendapat perhatian dari masyarakat, dan memang mereka (Grove Tuolumne dan Merced Grove) sangat mengagumkan," kata Stephen C. Sillett, seorang ahli lingkungan hidup sepesialis pohon tinggi dari Humboldt State University.

Menurut Sillett, hal terberat justru memenuhi harapan masyarakat yang khawatir mengenai bagaimana buruknya keadaan wilayah Yosemite saat mereka berkunjung kembali dan mendapatkan beberapa pohon telah mati. "Pohon-pohon besar akan baik-baik saja sementara pohon yang lebih kecil dan lemah, akan mati tetapi tidak begitu banyak karena mereka melindungi pohon-pohon,"  tegas Sillett.

Menurut Sillett pohon sequoia telah tumbuh sempurna dan mampu beradaptasi untuk bertahan bahkan saat kebakaran terpanas sekalipun. Sequoia merupakan jenis pohon berserat dengan kulit yang tahan api yang dapat tumbuh hingga tebalnya dua kaki. Meskipun kebakaran dapat merusak pohon besar, namun tidak mematikannya.

Sequoia raksasa yang terbesar di dunia berdasarkan volume pohon tunggal dengan rata-rata ketinggian mencapai 50 - 85 meter, berdiameter enam sampai delapan meter. Namun, sepanjang rekam jejak sequoia ada yang terindentifikasi memilki tinggi hingga 94,8 meter dan berdiameter 17 meter. Sequoia tertua saat ini diperkirakan berusia 3.500 tahun.

Sementara di lain sisi, kebakaran justru mendatangkan manfaat tersendiri bagi pohon sequoia. Sillett menjelaskan bahwa panas api membuat kerucut (pucuk pohon) sequoia terbuka, api juga mengurangi persaingan dengan tanaman lain dan abu yang ditinggalakn oleh kebakaran dapat menjadi pupuk.

"Sebuah sequoia tunggal dapat menjadi tuan rumah lebih dari 100.000 kerucut," kata Sillett. Kerucut berwarna hijau ketika hidup, berarti mereka melakukan fotosintesis, memproduksi beberapa gula yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan mereka sendiri. Setiap kerucut dapat hidup sepuluh sampai 20 tahun. Kerucut ini kemudian mati, membuka, dan menetaskan biji.

Ketika terjadi kebakaran, maka sebagian besar kerucut mati, menyebabkan mereka untuk menjatuhkan benih mereka secara massal. Biasanya, dibutuhkan beberapa waktu untuk kerucut membuka.

Pada saat benih menyentuh dasar hutan, api telah pindah, dan bumi telah dingin. Bagi Sillett, apa yang terjadi pada taman sequoia di Yosemite merupakan bagian dari gambaran keberhasilan spesies. Sequoia mampu beradaptasi dengan baik untuk bertahan hidup kebakaran. "Mereka adalah pohon luar biasa," katanya