Bagi Indonesia, pengalaman diserang spesies asing bukan hal baru. Saat ini, degradasi keanekaragaman hayati di Indonesia kian mengkhawatirkan salah satunya diakibatkan introduksi jenis asing invasif (invasive alien species/IAS), terutama yang berasal dari luar.
Pemasukan, penyebaran, dan penggunaan berbagai spesies asing yang kemudian menjadi invasif sudah membawa kerugian ekologi dan ekonomi yang cukup besar. Hal ini diungkap Deputi III KLH Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim, Arief Yuwono, dalam konsultasi publik penetapan jenis asing invasif di Jakarta, Rabu (28/8).
Ia menerangkan, gulma, salah satu kelompok IAS telah menyebabkan kehilangan hasil pertanian setidaknya 25 persen, dan pula mengakibatkan penurunan kualitas daerah tangkapan ikan pada ekosistem laut dan perairan darat.
Dalam kasus lainnya, keong emas atau golden apple snail (Pomacea canaliculata) menyebabkan kerugian hampir US$1 miliar untuk biaya pengendalian dan kehilangan produksi tanaman padi di Filipina. Moluska ini pun dintroduksi ke Indonesia pada tahun 1980-an dari asalnya di Amerika Selatan.
Contoh yang lain adalah untuk Indonesia enceng gondok, yang didatangkan sebenarnya karena tertarik pada keindahan bunganya. Spesies ini telah menjadi hama di banyak daerah sekarang.
Akhir-akhir ini, introduksi IAS ke luar habitatnya meningkat tajam, oleh karena berbagai faktor. Antara lain lonjakan volume transportasi, perdagangan, perjalanan dan turisme. Juga adanya bantuan kemanusiaan, operasi militer internasional, serta kemudahan keluar masuknya komoditi hasil pertanian sebagai akibat globalisasi.
Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi perantara dan media penyebaran IAS lintas batas biogeografi. Impor ternak dan hasil hutan juga disebut sering juga membawa hama dan penyakit yang dapat mengakibatkan kehilangan hasil pertanian yang nyata pada negara importir.
Berdasarkan data The Invasive Species Specialist Group, terdapat sekitar 100 spesies yang sangat invasif. Di Indonesia tercatat kurang lebih 1800-an spesies flora asing dan beberapa spesies fauna asing telah diintroduksi serta beberapa mikroorganisme yang belum teridentifikasi status dan keberadaannnya.