Tingkat Radiasi Fukushima 18 Kali Lebih Tinggi

By , Senin, 2 September 2013 | 14:45 WIB

Radiasi di salah satu titik PLTN Fukushima Dai-ichi, Jepang, naik tajam. Perusahaan operator pembangkit listrik nuklir, Tokyo Electric Power Co. (Tepco), pada Sabtu (31/8) menyatakan, bahwa radiasi tersebut mencapai 1.800 milisievert (mSv) per jam — adalah level yang cukup fatal untuk menewaskan seseorang yang terkena paparannya dalam waktu empat jam.

Kenaikan itu mencapai 18 kali lipat. Sebab saat pengukuran pertama, tanggal 22 Agustus lalu, radiasi baru hingga 100 mSv per jam. Angka ini sudah di atas batas maksimum paparan radiasi yang diizinkan diterima para pekerja PLTN di Jepang, yakni 50 mSv per jam.

Berdasarkan keterangan pihak Tepco, tidak terdeteksi kebocoran dan kini sedang diselidiki bagaimana radiasi bisa meningkat drastis.

Meski juru bicara Tepco, Yoshikazu Nagai, mengatakan pula bahwa yang dipancarkan berupa sinar beta, sehingga para pekerja akan aman karena radiasi tidak dapat menembus (terhalang) pakaian pelindung khusus yang mereka kenakan. Titik radiasi berada dekat pada satu tangki baja penampung air, yang pernah digunakan untuk mendinginkan inti reaktor nuklir yang meleleh.

Selain peningkatan radiasi, dilaporkan juga penemuan dua titik pemancar radiasi baru di tangki lain; yang pertama memancarkan radiasi sebesar 230 mSv per jam dan tangki satunya memancarkan radiasi sebesar 70 mSv per jam.

Berita ini pun membuat kritik pada Tepco terkait solusi penanganan krisis nuklir yang terjadi setelah bencana gempa dan tsunami melanda pesisir timur laut Jepang pada 11 Maret 2011, kian runcing. Tepco dinilai tidak mampu "membersihkan" insiden serius ini. Upaya mengatasi masalah air yang terkontaminasi radioaktif juga masih berlangsung.

PM Jepang Shinzo Abe mengatakan, pemerintah akan mulai mengambil alih atau lebih berperan terhadap krisis nuklir Fukushima.