Menghidupkan Lagi Tradisi Masyarakat Batak Toba

By , Kamis, 5 September 2013 | 12:00 WIB

Kemeriahan Festival Danau Toba (FDT) 2013 akan didului dengan prosesi "mangebang solu bolon" (mengelilingi danau Toba menggunakan sampan besar). Mangebang solu bolon akan dilaksanakan tim solu bolon Kabupaten Toba Samosir di Pelabuhan Balige, Jumat (5/9) sebelum diberangkatkan ke Samosir, Sumatra Utara.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Toba Samosir Ultri Sonlahir Simangunsong, mangebang solu adalah sebuah kegiatan tradisi Batak yang saat ini sudah hampir dilupakan. "Solu bolon adalah sejenis dragon boat berukuran besar dapat menampung 22 orang, dihiasi 'gorga' sehingga memiliki nilai estetika tersendiri," kata Ultri

"Dan digunakan masyarakat Batak pada zaman dahulu sebagai sarana transportasi danau untuk melakukan berbagai kegiatan," tambahnya. Kearifan tradisi bersifat lokal inilah yang akan dihidupkan kembali dalam penyelenggaraan FDT 2013. Selain sebagai faktor pendukung pariwisata, juga guna mengembalikan kelestarian kebudayaan Suku Batak di Toba-Samosir.

Simangunsong menambahkan, sebanyak 17 unit solu bolon atau perahu besar yang dipersiapkan panitia FDT 2013 telah selesai digorga (diukir dengan ornamen Batak) di Balige dan akan diberangkatkan ke lokasi penyelenggaraan festival lomba di Kampung Pangururan, Kabupaten Samosir.

Festival yang berlangsung di Pulau Samosir itu, menggelar rangkaian acara yang menampilkan potensi budaya, alam, dan olahraga di kawasan Danau Toba. Antara lain lomba renang jarak jauh, yaitu mengitari Pulau Samosir dengan melintasi Tano Ponggol yang memisahkan pulau dan daratan Sumatra.