KRINGKRONG, Nongkrong di Yogya

By , Senin, 9 September 2013 | 11:37 WIB
()

Menyebut nama Ngayogyakarta Hadiningrat atau Yogya, aktivitas ngangkring alias nongkrong di  angkringan (penjaja dengan gerobak yang mangkal di suatu tempat) adalah hal yang sayang untuk dilewatkan.

Angkringan siang hari di sebuah gang dekat Malioboro, Yogyakarta (R. Ukirsari Manggalani/NGT)

Keberadaan angkringan di Yogya sudah sedemikian menyatu dengan keseharian warganya (sekaligus meluas hingga kaum pendatang),  bahkan sudah menjadi semacam institusi tempat berbincang dan berdiskusi yang jauh dari kesan formal.

Pengunjung bercakap-cakap sembari menikmati kopi, teh, susu sampai wedang tape (karena itu angkringan kadang disebut sebagai wedangan: tempat menikmati wedang atau minuman hangat) ditambah berbagai kudapan sampai sega kucing (nasi bungkus porsi mini).Salah satu lokasi angkringan kondang di Yogya adalah kawasan sekitar Stasiun Tugu. Di antaranya angkringan Lik Man. Tetapi selain angkringan di pusat kota ini, Anda dapat mencoba sentra KRINGKRONG di Jalan Damai, Banteng, Sleman, bagian utara Yogya.

KRINGKRONG merupakan kependekan dari angKRIngan NGgo nongKRONG alias angkringan untuk nongkrong. Merujuk namanya, tempat ini tak lain sebuah sentra kuliner. Pengunjung dapat menikmati sega Kringkrong--tidak beda dengan sega kucing--serta wedangan, serta aneka fasilitas seperti hotspot wi-fi cuma-cuma dan layar proyektor raksasa untuk menonton siaran sepakbola.

Tidak sebatas nasi kucing dapat Anda nikmati di KRINGKRONG. Gerai-gerai penyedia hidangan lain seperti ayam bakar, pizza, siomay dan sate juga tersedia.

Saya bertandang ke Warung Kopi Jo. Tempat ini menjadi lokasi kongko favorit para pewarta foto dan pewarta berita yang berkarya di Yogya.

"Kami buka sampai tengah malam, tetapi teman-teman wartawan terkadang kongko sampai dini hari. Tidak mengapa, ada pegawai kami yang tinggal di sini untuk membereskan tempat," kisah Pak Jo, pemiliknya yang berpostur tinggi besar.Menurut fotografer Dwi Oblo, Pak Jo gemar meracik kopi bila para wartawan Yogya menggelar acara. Hal ini lantas membulatkan tekad Pak Jo untuk ikut serta membuka gerai di KRINGKRONG.Salah satu minuman andalan Warung Kopi Jo adalah kopi tarikh (ya, ditulis dengan huruf "kh"). Bubuk kopi dan susu dijerang bersama aneka rempah di sebuah kuali di atas tungku, tidak jauh dari meja dan kursi tamu sehingga bisa disimak prosesnya. Setelah mendidih, disajikan dalam cangkir enamel gaya kuno.

Sembari menyesap kopi hangat yang bercita rasa kaya rempah dan bebauan harum seperti cengkeh serta kayu manis, tersedia kudapan kentang panggang yang dimasak dengan cara dibungkus aluminium foil, disiram keju dan daging cincang. Atau ingin hidangan serius? Anda bisa memesan bandeng presto goreng setengah:  pilih bagian kepala atau bagian ekor dari satu ikan yang dibelah dua.

Bila menginginkan menu di luar Warung Kopi Jo, Anda juga dapat memesannya dari berbagai tempat di KRINGKRONG. Seperti yang dilakukan beberapa kawan, sembari menikmati kopi tarikh mereka memesan swikee kuah dari gerai sebelah yang memiliki tagline: swikee ... swi ... swi ketagihan atau lama-lama jadi ketagihan.