Pemerintah Jepang memprotes sejumlah kartun di koran Prancis yang mengaitkan penunjukan Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade 2020 dengan krisis nuklir di Fukushima. Mingguan Le Canard Enchaine, menerbitkan kartun yang menggambarkan dua pegulat sumo dengan tubuh ringkih bersiap bertarung di depan pabrik nuklir yang rusak.
Di dalam kartun itu, tertera kalimat yang intinya mempertanyakan kelayakan penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Jepang dengan kerusakan reaktor nuklir di Fukushima akibat gempa. Kartun lainnya menunjukkan dua orang berdiri di depan kolam air sambil mengenakan pakaian khusus antinuklir dan memegang alat penghitung, seraya mengatakan bahwa fasilitas olahraga air telah dibangun di Fukushima.
(Belajar dari Bencana: Perbedaan Sendai dan Aceh Pascatsunami)
Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, mengatakan, kartun-kartun yang diterbitkan media Prancis itu memberikan kesan yang salah tentang Jepang. Pemerintah Jepang, menurutnya, telah berulang kali menyatakan bahwa mereka telah mampu menangani kasus kebocoran reaktor nuklir Fukushima.
SensitifMereka juga mengklaim mampu menangani persoalan air limbah yang diakibatkan kebocoran reaktor tersebut, sehingga seharusnya tidak mempengaruhi penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Jepang.
Selama ini, Jepang bersikap sensitif terhadap opini - termasuk kartun - yang diungkapkan media asing tentang tragedi kemanusiaan akibat gempa dan tsunami yang melanda negeri itu. "Ini jenis kartun satir yang melukai para korban akibat bencana itu," kata Suga dalam jumpa pers, Kamis, seperti dimuat kantor berita AFP.
"Kartun ini memberikan kesan yang salah tentang penangananan masalah limbah air akibat bencana gempa," katanya.