Terlelap Sejenak di Ceruk Tengah Kota

By , Rabu, 18 September 2013 | 11:30 WIB
()

Saya seperti Alice in Wonderland ketika menemukan lokasi Fave Hotel Gatot Subroto. Terletak di sudut mengantong di ruas Jalan Kartika Chandra, jalan lingkungan yang berhulu dari Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.

Hanya sepelemparan batu, tapi nyaman dan terlindung dari kebisingan salah satu jalan protokol Ibu Kota. Salah satunya mungkin karena secara tak langsung teredam oleh “saudara tua”, Hotel Kartika Chandra yang tumbuh menjadi hotel bintang empat mulai 1969.

Fave Hotel Gatot Subroto sendiri tumbuh dari tempat kost mewah. Para pemiliknya, yang bergerak di bidang industri musik, kemudian sepakat mengembangkan menjadi smart & stylish, bed and breakfast hotel. Target utama tamu tetap sejiwa dengan penghuni kost mewah, “Business traveler yang mengutamakan tempat tidur nyaman dan jaringan internet berkecepatan tinggi dan gratis,” papar Nyoman Iswara, General Manager Fave Hotel Gatot Subroto pada soft opening, Senin (16/9).

“Bahkan mereka tak memusingkan soal sarapan, walau kami tetap menyediakan,” tambahnya. Dirancang memiliki 150 kamar standar dengan double atau twin bed, Fave Hotel Gatot Subroto menjadi budget hotel pertama di kawasan Gatot Subroto-Mega Kuningan yang diisi hotel-hotel berbintang empat ke atas. 

Kamar standar di budget hotel umumnya kurang dari 18 meter persegi/Christantiowati

Menjadi hotel kelima di Jakarta dari jaringan Fave Hotel yang dikelola Archipelago International (dulu Aston International) setelah Fave Hotel Wahid Hasyim, Kemang, Pasar Baru, Pluit, dan Kelapa Gading yang mulai beroperasi sejak Mei 2013.

Selain menyediakan ruang pertemuan, Fave Hotel Gatot Subroto juga mengharapkan limpahan tamu dari Balai Kartini, gedung serbaguna terbesar dan tersibuk di Jalan Gatot Subroto. Walaupun membidik business traveler sebagai sasaran utama, tamu keluarga juga diberi perhatian, antara lain dengan menyediakan sejumlah kamar dengan connecting door.

Aston International juga menjadwalkan membuka 30 Fave Hotel baru dalam dua tahun ke depan di sejumlah kota di Indonesia, Malaysia dan Filipina. Pembukaan tiada henti hotel yang menangkap kebutuhan untuk bermalam nyaman dan tetap bisa bekerja dan berhubungan dengan dunia luar dari kamar dengan jaringan internet kuat, mengisyaratkan, betapa masyarakat kian dinamis dalam berbisnis dan berpergian.