Semua kota-kota pesisir di seluruh dunia sangat rentan terhadap tingginya curah hujan dan peningkatan permukaan air laut. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan banjir yang bisa melumpuhkan kota, bahkan menderita kerugian hingga triliunan dollar AS setiap harinya. Livescience memublikasikan hasil penelitian berupa daftar 20 kota yang paling rawan terkena banjir. Mudah ditebak, Jakarta masuk di dalam daftar tersebut. Ibu Kota Indonesia ini menempati peringkat kesebelas sebagai kota paling rawan banjir. Posisi ini berada di atas Abidjan (Pantai Gading), tetapi di bawah New Orleans (AS).
Untuk dapat mengetahui kota-kota mana dari seluruh dunia yang paling rawan terkena banjir, para peneliti mengumpulkan data dari 136 kota pesisir di seluruh dunia. Secara khusus, mereka memilih kota-kota yang memiliki lebih dari satu juta penduduk. Mereka juga melihat ketinggian kota tersebut dari permukaan air laut, distribusi populasi penduduk, dan jenis proteksi banjir yang dimiliki.
Mereka mengombinasikan data dengan perkiraan peningkatan permukaan air laut, penurunan permukaan tanah karena berkurangnya pasokan air tanah, serta proyeksi pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan GDP. Dari semua data tersebut, para peneliti menggunakan data ketinggian air untuk memperkirakan kerugian yang disebabkan oleh banjir.
Kerugian tahunan yang diderita oleh kota-kota tersebut berjumlah melebihi satu triliun dollar AS. Kota paling rentan banjir dan menderita banyak kerugian adalah Guangzhou di China, kemudian Mumbai dan Kalkuta di India, Guayaquil di Ekuador, dan Shenzhen di China. Hampir semua kota yang termasuk dalam daftar ini berasal dari Asia dan Amerika Utara.
Sementara kota lain sesuai peringkat adalah Miami (AS), Tianjin (China), New York (AS), Ho Chi Minh (Vietnam), New Orleans (AS), Jakarta (Indonesia), Abidjan (Pantai Gading), dan Chennai (India). Disusul kemudian oleh Surat (India), Zhanjiang (China), Tampa (AS), Boston (AS), Bangkok (Thailand), Xiamen (China), dan Nagoya (Jepang).