Pangeran William dan Beckham Kembali Lawan Perdagangan Satwa Liar

By , Jumat, 20 September 2013 | 10:31 WIB
()

Calon raja Inggris, Pangeran William, dan mantan pemain sepakbola ternama, David Beckham, kembali menyerukan kepeduliannya pada lingkungan. Keduanya, bersama dengan pemain basket asal Cina, Yao Ming, berkampanye mengenai anti-perdagangan satwa ilegal.

Caranya, dengan menjadi bintang iklan layanan masyarakat yang bertujuan agar mengurangi permintaan gading gajah dan cula badak, terutama di Cina dan Vietnam, yang menjadi pasar terbesar di dunia untuk perdagangan satwa dan bagian tubuhnya. Akibat permintaan yang tinggi di kedua negara ini, ribuan gajah dan badak dibunuh setiap tahunnya.

Iklan serupa juga dilakukan untuk menekan permintaan terhadap sirip ikan hiu. Video ini sendiri akan tayang jelang akhir tahun ini sebagai bagian dari kampanye lembaga WildAid. “Saat saya mempelajari soal tingkat perburuan di Afrika, saya langsung setuju untuk membantu menyebarkan pesan ini. Sangat mengejutkan melihat fakta ini bahwa kita suatu saat bisa kehilangan satwa-satwa ini dari alam liar dalam kehidupan kita,” ungkap Beckham dalam pernyataannya seperti dikutip The Telegraph.

Aktivitas Pangeran William terkait perlindungan satwa ini langsung dimulai sejak dirinya keluar dari Angkatan Darat Inggris, dengan membentuk United for Wildlife, yang menyatukan tujuh organisasi konservasi yang paling berpengaruh di dunia, bersama dengan Yayasan Kerajaan atau The Royal Foundation yang dijalankan nya bersama sang istri, Kate Middleton, atau Duchess of Cambridge, dan adik mereka, Pangeran Harry.

Organisasi yang tergabung dalam kesatuan ini adalah Conservation International, Fauna & Flora International, International Union for Conservation of Nature, The Nature Conservancy, Wildlife Conservation Society, WWF-UK dan Zoological Society of London (ZSL).

(Baca: Pangeran William Dukung Pelarangan Gading Gajah)

Gajah berumur lima tahun ini mati di areal perkebunan di Kabupaten Tebo, Jambi. (FZS/Mongabay Indonesia)

Perburuan gadingSekitar 25.000 ekor gajah dibunuh setiap tahunnya demi diambil gadingnya oleh para pemburu. Sementara 618 badak sudah dibunuh tahun ini untuk memenuhi permintaan cula badak yang dipercaya oleh sebagian orang memiliki khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan sebagai obat kuat.

(Simak lengkapnya dalam Darah Gading)

Seekor badak di India yang sengaja dipotong culanya untuk menghindari perburuan liar. Pemotongan cula ini dilakukan untuk mencegah para pemburu, namun tetap tak menjamin bahwa badak ini tidak diburu.

"Akar dari perdagangan ilegal satwa adalah permintaan terhadap produk yang berujung pada kematian puluhan ribu satwa-sawtwa ini setiap tahun, dan menekan mereka menuju kepunahan lebih jauh. Kita harus bekerja sama untuk mencegah bencana ini dan memberikan kesempatan kepada anak-anak kita untuk menikmati alam liar dalam berbagai bentuknya," ujar William.