Lima Hewan Pengguna Bau Sebagai Alat Pertahanan Diri (I)

By , Jumat, 20 September 2013 | 12:00 WIB

Dunia fauna mengenal kamuflase, kulit nan keras, hingga tampilan yang menakutkan sebagai bentuk pertahanan diri. Namun, lima spesies yang ini gunakan kuatnya bau sebagai bentuk "benteng" pribadi, di antaranya:

Burung bangkai Selama ini burung bangkai dikenal sebagai pemakan daging yang mengonsumi hewan yang sudah mati. Tapi ternyata saat mereka merasa panik dan terancam, mereka muntah. Dan, bau yang dihasilkannya ampuh mengusir sebagian besar predator.

Muntahan ini juga bisa menjadi pengalih perhatian. Sebab, jika dilontarkan ke mata predator, bisa mengulur waktu lebih sehingga burung ini bisa kabur. Cara ini dianggap efektif, kecuali predator bersangkutan kuat terhadap bau yang dihasilkan.

OpossumMakhluk mirip tupai ini dianggap aktor hebat di alam karena bisa berpura-pura mati, berbaring diam selama berjam-jam lengkap dengan lidah terjulur, saat terdesak predator. Opossum bahkan tidak akan bergerak ketika diserang, dengan demikian mereka mencoba meyakinkan predator bahwa tidaklah segar untuk dimakan.

Sebagai bagian dari "akting" ini, spesies ini mengeluarkan semacam kotoran. Menurut Wisconsin Department of Natural Resources, opossum akan membuang kotoran "lendir ekstra hijau dan bau."

HoatzinBurung hoatazin dianggap salah satu burung dengan nyanyian terindah, penari ulung, dan gemar pamer akan kemampuannya itu. Di luar kemampuan ini, hotzin ternyata miliki aroma seperti pupuk dari sapi.

Fauna ini memakan daun dan diproses dalam tembolok, ini adalah satu-satunya cara ia bisa mencerna fermentasi pangan. Proses inilah yang kemudian menimbulkan aroma kuat sehingga menimbulkan julukan "burung bau".

Bersambung ke tautan ini.