Semangat Berkelanjutan dari Dunia Pendidikan

By , Minggu, 22 September 2013 | 06:42 WIB

Remaja kembali ditantang untuk membuktikan diri. Tantangan yang diberikan kepada generasi muda ini bukanlah yang bersifat negatif. Mereka pun dituntut untuk memberikan semangat positif bagi lingkungan sekitar sekolah. Dengan mengenali masalah dan memetakannya, remaja diminta untuk memberikan jalan keluar—yang tidak harus rumit hingga mengeryitkan dahi.

Melihat adanya potensi yang begitu besar pada remaja Indonesia, Toyota Indonesia kembali menggelar Toyota Eco Youth yang kedelapan. Kompetisi yang ditujukan untuk membangun cara pandang generasi muda Indonesia dan memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas lingkungan sekolah serta komunitas sekitarnya. Toyota telah mengadakan kompetisi ini sejak 2005 yang telah melibatkan 85 sekolah menengah atas dan kejuruan di seluruh Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, Toyota Eco Youth terbagi menjadi tahap. Pada periode 2005 – 2009, kompetisi bertujuan untuk membangun kampanye atau penyadaran dari peningkatan lingkungan dasar. Sekolah yang mengikuti kompetisi mengajukan proyek untuk mengampanyekan kegiatan lingkungan yang diterapkan di lingkungan sekolah. Misalnya, kegiatan 3R (reuse, reduce, recycle), hemat listrik, hemat air, dan lainnya.

Pada tahap kedua, 2010 – 2012, bobot kompetisi semakin meningkat. Dengan melibatkan 24 sekolah menengah atas dan kejuruan di seluruh wilayah Indonesia, Toyota Eco Youth bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dengan inisiatif serta langkah hijau. Sekolah yang terlibat mengajukan proyek dengan cara pandang yang positif dan aksi nyata terhadap lingkungan. Contohnya, menanam bibit pohon, penggunaan biopori, pengolahan air, dan lainnya.

Green GEOneration

Pada 2013, kualitas kompetisi Toyota Eco Youth semakin meningkat. Kini, kompetisi bertujuan untuk mengembangkan kepedulian dan inovasi ramah lingkungan yang bermanfaat bagi sekolah dan komunitas yang ada di sekitarnya. Konsep inilah yang disebut Green GEOneration.

Sekolah menengah atas dan kejuruan diminta untuk mengenali permasalahan lingkungan yang ada di sekitar sekolah. Dari situ tim sekolah mendata dan menuliskan ide yang dapat memberikan jalan keluar atas permasalahan yang ada. Ide yang diusulkan tidak harus rumit, tetapi bisa berupa inovasi yang sederhana. Kuncinya, ide yang diusulkan tepat sasaran dan dapat diimplementasikan dengan baik.

Proposal yang diterima oleh panitia 8th Toyota Eco Youth – Green GEOneration 2013 akan diseleksi dan dipilih sebanyak 20 ide/inovasi yang dinilai layak untuk diimplementasikan. Proposal ide yang terpilih itu akan mendapatkan sejumlah dana/bantuan untuk diwujudkan dalam tiga bulan. Pada akhirnya, hasil implementasi ide/inovasi itu akan berkompetisi untuk meraih hadiah utama dari Toyota.

Dalam penyusunan proposal, 8th Toyota Eco Youth – Green GEOneration 2013 membagi dua kategori: produk dan proses. Untuk proposal ide/inovasi yang bersifat produk adalah objek fisik yang dapat meningkatkan dan memiliki dampak terhadap perbaikan kualitas lingkungan sekolah dan komunitas sekitarnya. Sementara itu, kategori proses adalah aktivitas atau program yang mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan komunitas sekitarnya.