Biasanya sejak 20 tahun sebelum terdiagnosis alzheimer, sudah ada gejalanya. Namun tidak semua orang waspada dan menggangapnya sebagai penyakit. Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia, DY Suharya pada talkshow "Understanding Alzheimer" pada awal September 2013 di Jakarta.
Akibat tidak peka terhadap gejala ini, penderita telat memeriksakan diri. Padahal gejala alzheimer juga dapat terlihat dalam kondisi sehari-hari. Seperti gangguan daya ingat, sulit fokus, sulit melakukan kegiatan familiar, disorientasi, sulit memahami visuospasial, gangguan komunikasi, menaruh barang tidak pada tempatnya, salah membuat keputusan, menarik diri dari pergaulan, serta perubahan perilaku dan kepribadian.
Alzheimer merupakan penyebab yang umum untuk kasus demensia – hilangnya intelektual dan kemampuan bersosialisasi yang cukup parah untuk mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Pada penyakit Alzheimer, kesehatan jaringan otak mengalami penurunan sehingga menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental.
Untuk menyadarkan betapa seriusnya penyakit ini, digelar sebuah konser penggalangan dana bagi Alzheimer Indonesia (AI), pada Sabtu (21/9) akhir pekan lalu di Jakarta. Seluruh dana yang terkumpul dari konser bertajuk "The Journey of Caring" ini akan digunakan untuk meluncurkan program-program inisiatif bagi para penderita Alzheimer dan demensia, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap Alzheimer, serta mengembangkan kapasitas para caregiver (perawat penderita Alzheimer).
Dalam rilis yang diterima National Geographic Indonesia, Konser ini melibatkan sejumlah musisi dan penyanyi Indonesia, seperti Andi Rianto, Harvey Malaiholo, Farman Purnama, Aning Katamsi, Zahra, dan Paduan Suara AAzI Bandung.
Selain musisi dan penyanyi, konser tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama (Ahok).
Dikutip dari Kompas Health, Ahok menitikberatkan pada orang lanjut usia, penderita umum Alzheimer, yang kekurangan fasilitas umum di Jakarta. Ditambahkan DY Suharya, dari empat juta penduduk Jakarta, ada sekitar 600.000 lansia. Mereka membutuhkan perhatian khusus guna mencegah penurunan kualitas hidup, serta tidak ikut menurunkan kualitas hidup orang-orang di lingkungannya.
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 400 penonton dan berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp120 juta. 50 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan kapasitas para caregiver penderita Alzheimer, 30 persen untuk aktivitas advokasi dan kepedulian Alzheimer, dan 20 persen untuk riset dan program-program untuk penderita di tahap awal.