Studi teranyar mengungkap mengonsumsi suplemen vitamin B dapat mengurangi risiko stroke. Melalui uji klinis yang melibatkan hampir 50.000 peserta dan ilmuwan menemukan bahwa orang yang mengonsumsi vitamin B mengalami penurunan risiko stroke sebesar tujuh persen dibandingkan orang yang mengonsumsi plasebo - zat yang tampaknya seperti obat padahal sebenarnya netral dan tidak memiliki efek kimia tersendiri.
Contoh plasebo adalah kapsul berisi gula atau suntikan air murni yang tidak mengandung bahan aktif apa pun. Mengonsumsi suplemen vitamin B juga tidak menimbulkan keparahan ataupun risiko kematian akibat stroke yang dialami. Sejumlah faktor juga turut memengaruhi kinerja vitamin B terhadap risiko stroke seseorang.
"Faktor-faktor itu meliputi seberapa baik tubuh seseorang menyerap vitamin, konsentrasi vitamin dalam darah, dan apakah seseorang memiliki penyakit ginjal atau tekanan darah tinggi," kata peneliti Xu Yuming , seorang ahli saraf di Universitas Zhengzhou di Cina.Sebaiknya sebelum Anda mengonsumsi suplemen apapun, berkonsultasilah kepada dokter. Ketika seseorang menderita stroke, maka pasokan darah ke otak terganggu oleh gumpalan darah atau pecahnya pembuluh darah. Faktor risiko yang umumnya berpotensi terhadap stroke seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok.
Namun studi sebelumnya mengungkap bahwa faktor risiko tersebut hanya 50 persen sebagai penyebab peningkatan risiko stroke. Studi lainnya menunjukkan bahwa asam amino homocysteine dalam darah berpotensi menjadi faktor risiko penyakit vaskular.
Hal inilah yang mendorong ilmuwan meneliti apakah suplemen vitamin B dapat mengurangi kadar homosistein yang akhirnya dapat mengurangi risiko stroke. Hasil penelitian pun beragam. Penelitian sebelumnya mengungkap hasil yang bertentangan, bahwa vitamin B justru dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Vitamin B adalah nutrisi penting bagi tubuh, yang dapat ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk biji-bijian, kentang, pisang , kacang-kacangan, dan lentil.
The American Cancer Society mencatat bahwa suplemen vitamin B umumnya dianggap aman, jika pasien tidak mengonsumsinya dalam dosis besar. Karena terlalu banyak mengonsumsi vitamin B dosis tinggi terutama vitamin B3 (niasin) dapat menyebabkan masalah kesehatan termasuk pengelihatan kabur, mual, muntah, dan gula darah tinggi .