Aphrodite di Turki, Bukti Besarnya Kekaisaran Yunani

By , Selasa, 24 September 2013 | 16:45 WIB

Arkeolog menemukan kepala patung Aphrodite -dewi cinta, kecantikan, dan seksualitas dalam mitologi Yunani- saat mereka sedang meneliti sisi kolam mosaik kuno di Turki Selatan. Kepala Aphrodite yang telah terkubur di dalam tanah selama ratusan tahun tersebut ditemukan dengan beberapa keretakan atau goresan di bagian hidung dan wajahnya.

Arkeolog menemukannya saat bekerja di sebuah situs yang disebut Antiochia ad Cragum, di pantai Mediterania. Para peneliti percaya bahwa daerah ini dahulu menjadi surga bagi kelompok bajak laut Cilicia --kelompok yang juga menculik Julius Caesar dan menahannya untuk tebusan sekitar 75 SM.

Namun kekuasaan bajak laut berakhir saat Romawi ingin memperluas wilayahnya. Kota tersebut didirikan secara resmi saat masa Kaisar Nero di mana kekaisaran Romawi berkembang mencapai puncaknya.

Penggalian ini menemukan bagian dari mosaik terbesar yang pernah ditemukan di Turki dengan luas 150 meter persegi, berlantaikan marmer, dengan desain geometri menghiasi sebuah kamar mandi Romawi. Saat penggalian inilah, ilmuwan menemukan sebuah kepala patung yang berbaring telungkup.

Mereka mengira kepala tersebut mungkin telah lama terpisah dari tubuhnya. Jejak kapur klin yang ditemukan dekat dengan situs, menunjukkan bahwa patung dan bongkahan telah dibakar agar dapat digunakan kembali untuk membuat beton.

Para ahli sebelumnya berpendapat bahwa kebudayaan Turki selatan sangatlah dipengaruhi oleh kebudayaan Roma dan ini merupakan bagian dari kekaisaran. "Namun keberadaan kepala patung Aphrodite menunjukkan pengaruh kebudayaan Yunani dan Romawi menjadi begitu umum bagi kota-kota yang jauh seperti Antiochia ad Cragum pada Abad satu dan dua Masehi," ujar Michael Hoff, seorang sejarawan seni di University of Nebraska - Lincoln.

Kepala Aphrodite adalah bagian pertama dari patung monumental yang pernah ditemukan selama kurun waktu delapan tahun penggalian situs di Antiochia ad Cragum. "Kita juga mendapatkan sebuah ceruk tempat di mana patung ini berada. Kami tidak hanya memiliki sedikit patung. Akhirnya, kami memiliki kepala patung. Ini menunjukkan bagaimana pengaruh dominan orang-orang yang tinggal di sini, sebagian mereka adalah bagian dari tradisi Yunani dan Romawi secara keseluruhan," kata Hoff.

Para peneliti juga menemukan bukti lain dari pengaruh Romawi, seperti mosaik kedua yang menghiasi bangunan yang menyerupai sebuah kuil. "Segala sesuatunya menerangkan kepada kami bahwa itu merupakan sebuah kuil, tapi kami belum mengetahui kepada siapa kuil ini didedikasikan. Kami terus menganlisanya, namun dari aristekturnya jelas itu adalah sebuah kuil," kata Hoff.