Hasil analisa senggenggam tanah dari permukaan planet Mars menyatakan sepersekian persen materialnya mengandung air. Analisa dilakukan di bagian perut robot milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Curiosity, yang tengah menjelajah Mars.
Hasil penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Science dan dilansir Kamis (26/9). Jurnal ini sendiri merupakan satu dari lima makalah dalam seksi khusus misi Curiosity selama di planet merah.
"Satu penemuan paling menggembirakan dari sampel solid yang didapat dari Curiosity adalah adanya presentase air dalam tanah," ujar Laurie Leshin, Dekan Sains dari Rensselaer Polytechnic Institute, yang juga pemimpin penelitian.
"Sekitar dua persen tanah di permukaan Mars terbuat dari air yang merupakan sumber daya luar biasa," demikian ditambahkannya. Sampel yang didapat Curiosity diketahui juga melepas karbon dioksida, oksigen, dan komponen belerang ketika dipanaskan. (Baca: Dibanding Bumi, Bumbu Kehidupan Lebih Banyak di Mars)
Penemuan besar ini makin menegaskan bahwa di planet tersebut memang memiliki atau pernah ada aliran air. Untuk penelitian kali ini, juga membuktikan peranan besar dari instrumen untuk memproses batu dan tanah di Curiosity yang dinamai Sample Analysis at Mars (SAM).
Dikatakan Paul Mahaffy, kepala penyelidik untuk SAM, dengan menggabungkan analisa air dari SAM, ditambah dengan data mineralogi, kimia, dan geologi, mereka memiliki data paling komprehensif yang pernah didapat dari permukaan Mars.
"Data ini meningkatkan pengetahuan kita mengenai proses permukaan dan aksi dari air di Mars," ujar Mahaffy.
Curiosity merupakan robot dengan teknologi tercanggih yang mendarat di Mars pada Agustus 2012, tepatnya di Kawah Gale. Penemuannya yang paling penting sebelum air di permukaan ini adalah analisa yang menunjukkan planet tersebut bisa menampung kehidupan.