Pengadilan Rusia di Murmansk memerintahkan agar seorang aktivis Greenpeace ditahan selama dua bulan selagi menunggu proses hukumnya selesai digelar.
Menurut kantor berita Interfax, aktivis ini harus mendekam di penjara hingga 24 November.
Ia diajukan ke pengadilan setelah mencoba menaiki anjungan minyak lepas pantai milik Gazprom di Laut Barents, Arktik, pada 18 September lalu.
Penjaga perbatasan Rusia mengambil alih dan menyita kapal Greenpeace, The Arctic Sunrise yang berbendera Belanda, sementara tak kurang 30 aktivis dari 18 negara ditahan karena aksi unjuk rasa tersebut.
Para aktivis menghadapi dakwaan melakukan pembajakan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara, meski Presiden Putin mengatakan mereka bukan pembajak.
Sejumlah kalangan berharap pernyataan Putin ini akan mendorong jaksa mengajukan dakwaan yang lebih ringan.
Namun Putin juga mengatakan bahwa para aktivis melanggar hukum internasional dengan mendekati anjungan minyak, yang ia katakan sebagai langkah yang berbahaya.
Para aktivis menolak dakwaan dengan mengatakan mereka menggelar aksi protes damai secara sah.
Mereka disidang satu per satu di Murmansk.
Pemerintah Belanda pada hari Rabu (25/09) meminta Rusia membebaskan kapal dan awal sesegera mungkin.
Permintaan ini tercantum dalam surat yang dikirim Menteri Luar Negeri Belanda, Frans Timmermans, kepada parlemen setempat.
Menlu Timmermans juga mengatakan bahwa pihaknya berencana mengambil langkah hukum.