Jantung Sebagai Penyakit Pola Hidup

By , Minggu, 29 September 2013 | 05:59 WIB

Berdasaran Global NCD Survey WHO 2010, penyakit kardiovaskular ada di urutan pertama (39 persen) proporsi penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian. Dalam satu kesempatan serial edukasi kesehatan yang digelar perusahaan farmasi SOHO Group diungkap, jantung merupakan penyakit yang erat terkait gaya hidup. Utamanya risiko sakit jantung disebabkan faktor tembakau (rokok), makanan tidak sehat, konsumsi alkohol, stres tingkat tinggi, dan kurang aktivitas fisik. Semua hal yang dapat dikendalikan dari gaya hidup.Menurut Ekowati Rahajeng, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes, meski ada pula yang faktor penyebab seperti genetik, faktor yang dihasilkan karena perilaku dan lingkungan lebih banyak kasusnya.Untuk itu, promosi gaya hidup sehat antara lain meningkatkan konsumsi sayur dan buah, meningkatkan aktivitas fisik atau olah raga, hingga melakukan pengelolaan stres, menjadi perlu. "Keseimbangan menu makan sangat penting dalam mencegah penyakit jantung. Saat ini pola makan didominasi sayur-mayur dan buah cenderung menurun," ujarnya. Sementara, aktivitas tubuh berkurang akibat ketergantungan pada komputer dan gadget lainnya.Salah satu bagian dari kegiatan program pengendalian PTM termasuk penyakit kardiosvakular, jugalah dalam hal pencegahan dan pengurangan risiko—dengan upaya penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat melalui yang terangkum dalam kampanye "CERDIK". CERDIK merupakan akronim kata yang meliputi (C)ek kondisi kesehatan berkala, (E)nyahkan asap rokok, (R)ajin aktivitas fisik, (D)iet sehat kalori seimbang, (I)stirahat yang cukup, (K)endalikan stres.Sehat sedari mudaHari Jantung Sedunia, yang diperingati pada setiap tanggal 29 September, tahun ini berfokus kepada wanita dan anak-anak. Orang dewasa, khususnya kaum perempuan, diajak menerapkan pola hidup yang sehat agar gaya hidup demikian dapat diadopsi anak-anak dalam keluarga sejak usia muda.World Heart Federation dalam sebuah pernyataannya menggarisbawahi sebagai berikut: Sekarang ini, kita harus melindungi masa depan generasi penerus terhadap penyakit jantung dan stroke. Dengan mendorong dan memungkinkan gaya hidup heart-healthy dari awal, akan memengaruhi beban penyakit jantung dan stroke di masa depan. Pada wanita, risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke juga terjadi dalam jumlah besar. Walau sebagian besar menganggap remeh, penyakit jantung merupakan nomor satu pembunuh perempuan, menyebabkan satu dari tiga kematian.