Serangan jantung yang dalam terminologi medis disebut infark miokard akut (sindroma koroner akut) memiliki manifestasi klinis pada area tertentu. Serangan jantung mendadak terdiri atas serangan yang disebabkan karena sumbatan pembuluh darah jantung serta serangan yang disebabkan gangguan irama listrik.
"Namun, ini bisa dideteksi. Tandanya paling mudah kalau dada terasa sakit," ungkap dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Jantung Harapan Kita, Daniel PL Tobing di Jakarta pekan lalu (25/9).
Daniel bertutur, jika seseorang mengeluhkan dadanya sakit selama beraktivitas —baik aktivitas ringan seperti olah raga maupun aktivitas berat— sebaiknya waspada dan menghentikan segala bentuk aktivitas. "Terlebih jika punya riwayat sakit jantung," jelasnya.
Baca: Cara Menolong Orang yang Kena Serangan Jantung
Di samping itu, gejala lain-lain lebih umum seperti sesak napas, mual-mual, muntah, bermandikan keringat dingin, perasaan lemah, terkadang sampai pingsan.
"Nyeri itu khas. Timbul di dada, lalu biasanya ada penjalaran ke lengan kiri, bahu, atau bisa ke leher/rahang. Lamanya bertahan 5-10 menit. Lebih dirasakan juga timbulnya di ketika sedang exercise," kata Daniel. Ia setuju bahwa gejala serangan jantung dapat dikenali dan dibedakan dari kasus heartburn, atau sakit lainnya, yang belum tentu bergejala demikian.
Ada pun ketepatan dan kecepatan penanganan merupakan kunci penurunan risiko komplikasi. Golden period di bawah 12 jam untuk memberikan pertolongan pertama hingga pengobatan terhadap pasien henti jantung mendadak.