Gajah di Afrika Diracun Sianida

By , Selasa, 1 Oktober 2013 | 12:20 WIB
()

Setidaknya 100 gajah afrika mati mengenaskan dalam beberapa hari terakhir, di Taman Nasional Hwange, Zimbabwe, Afrika. Demi mendapatkan gading gajah untuk diperjualbelikan secara ilegal dengan harga yang sangat tinggi, pemburu meracuni ratusan gajah di taman nasional tersebut dengan sianida.

Johnny Rodrigues, Ketua Zimbabwe Conservation Task Force, mengungkapkan, para pemburu memasukkan sianida ke dalam kolam ataupun sumber-sumber air tempat gajah minum. Sianida pun bercampur dengan air hingga menyebabkan gajah-gajah mati mengenaskan seketika.

Rodrigues menyatakan, pemburu peracun gajah berjumlah delapan orang, tiga di antaranya telah tertangkap dan telah dijatuhi hukuman. Mereka antara lain, Robert Maphosa (42) dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dengan kerja; Thabani Zondo (24) dan Deanie Tsuma (25) dijatuhi hukuman 15 tahun dan harus membayar denda ke Taman Nasional pada bulan Desember tahun ini.

Pemburu mengetahui bahwa racun sianida akan membuat gajah mati dengan kondisi yang masih utuh. Sehingga mereka dapat mengambil gading gajah dalam keadaan yang optimal, tanpa tergores, kemudian mereka jual dengan harga yang sangat fantastis.

Kawanan gajah afrika (Thinkstockphoto)

Permasalahan gajah yang diracun tidak berhenti sampai di situ. Tentunya hal ini juga akan memengaruhi kesinambungan rantai makanan dan ekosistem di taman nasional tersebut.

Masalah lainnya yang timbul adalah ketika bangkai gajah yang telah diracun kemudian membusuk, burung dan hewan lainnya akan mengerubungi dan memakan bangkainya, maka mereka pun otomatis akan ikut teracuni dan juga mati.

Polisi setempat menduga masih ada lebih banyak bangkai gajah di Taman Nasional Hwange, yang belum ditemukan. "Kami menduga jumlah gajah yang mati masih akan terus bertambah," kata dia.

Polisi berhasil menyelamatkan 17 gading gajah dari sisa gajah-gajah yang mati. Sebagian gading dari gajah mati lainnya mungkin telah dikirim ke luar Afrika menuju pasar Asia, di mana para pemburu telah mengantongi uang ribuan dolar dari hasil penjualan gading ilegal.

Jika pembunuhan dan pembantaian gajah tidak segera dihentikan, diperkirakan hewan berbelalai ini akan punah dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan. Para pemimpin dari enam negara Afrika seperti Uganda, Burkina Faso, Gabon, Pantai Gading, dan Tanzania saat ini sedang menjalin kerja sama untuk segera menyelesaikan permasalahan dan menghentikan pembunuhan gajah secara besar-besaran.

Akan tetapi, jika pihak Taman Nasional tidak segera mendapatkan otak di balik para pemburu peracun sianida terhadap gajah ini, maka para pemburu licik dipastikan masih akan terus beraksi.