Vo Nguyen Giap, Si Rambo Dunia Nyata

By , Rabu, 2 Oktober 2013 | 14:11 WIB

Vo Nguyen Giap, bisa disebut sebagai Rambo Vietnam karena kecerdikannya memimpin perlawanan pasukan Viet Minh terhadap pasukan Prancis dan Amerika. Petinggi militer Vietnam menyebut taktiknya du kich tran dia chien --taktik gerilya menyerang.

Secara profesi, ia pernah melakoni beberapa pekerjaan, mulai dari kurir, jurnalis, panglima angkatan perang, hingga anggota politbiro. Saat memimpin pasukan Vietnam melawan Prancis di Perang Indo China I (1946 - 1954), ia sadar kemampuan bersenjata pasukannya bukan merupakan lawan imbang.

Maka Giap dengan cerdik memanfaatkan keunggulan pasukan Viet Minh dalam mengenal Tanah Airnya sendiri. Dengan cara ini, Prancis dibuat pusing karena seperti berperang melawan tikus yang tak jelas ke mana larinya, lalu muncul di sembarang tempat untuk balik menyerang.

Berkat Giap pula, kepercayaan diri para prajuirtnya berhasil dibangun hingga menjadi kesatuan militer yang ditakuti. Tentara yang berasal dari segenap warga itu berhasil diangkat jiwa nasionalismenya.

Puncak keberhasilan Giap terhadap Prancis terjadi pada 13 Maret 1954. Kala itu, Giap melancarkan serangan besar-besaran untuk menggempur Dien Bien Phu. Selama 56 hari, pasukan Viet Minh melakukan serangan gerilya hingga akhirnya pasukan Prancis mundur dan terkonsentrasi di area kecil Dien Bien Phu.

Komandan Artileri Prancis di region ini shock, tak percaya alutsista unggul yang dimilikinya tak mampu menahan gerak serangan pasukan Viet Minh yang dipimpin Giap. Sebanyak lebih dari 7.000 tentara Prancis tewas dan 11.000 lainnya tertawan. Kekalahan di Dien Bien Phu ini benar-benar memaksa Prancis berunding dengan Vietnam.

Amerika terlibatAmerika Serikat yang ingin melawan kelompok komunis memanfaatkan momentum ini dan masuk menggantikan pasukan Prancis. AS mengerahkan pasukan hingga 492 ribu orang yang ditempatkan di Vietnam Selatan.

Namun, jumlah pasukan yang lebih banyak ini tidak membuat Giap gentar. Taktik perang gerilya dan pertahanan rakyat semesta terus digalakkan. Terbukti, AS yang awalnya membumihanguskan Vietnam, harus angkat koper dengan perasaan malu. Simbolisasi kepergiaan AS ditandai dengan larinya Dubes mereka dari ruang kerjanya pada tahun 1975.

Giap terbukti sukses dalam memimpin perang gerilya rakyatnya. Ia kemudian menjadi menteri pertahanan hinga tahun 1980 dan pensiun dari anggota politbiro pada 1982.