Untuk pertama kalinya, sebuah gunung api super (supervolcano) terindentifikasi di planet Mars. Lokasi yang diperkirakan dulunya adalah gunung api super itu kini berbentuk cekungan melingkar nan luas dan sempat dikira sebagai kawah tumbukan.
Demikian dinyatakan oleh Joseph R. Michalski, seorang peneliti senior dari Planetary Science Institute. Bekerja sama dengan Jacob E.Bleacher, mereka menuliskan hasil studi ini dalam jurnal Nature yang diterbitkan Kamis (3/10).
Studi ini berdasarkan pengamatan dan data topografi dari wahana milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA): Mars Odyssey, Mars Global Surveyor, dan Mars Reconnaissance Orbiter. Ini belum ditambah data dari perangkat milik Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA), Mars Express.
Dalam hasil studinya, gabungan dua peneliti ini menyatakan, kawah yang terlihat sekarang merupakan hasil peninggalan erupsi gunung api super. Kawah (cekungan) itu sendiri dinamai Eden Patera dan merupakan kaldera gunung api.
Lantaran kalder berlekuk, ia bisa terlihat seperti kawah, bukannya seperti gunung api pada umumnya. "Di Mars, gunung api muda punya tampilan yang sangat berbeda sehingga mudah untuk dikenali. Sementara pertanyaan yang terus ada adalah, bagaimana bentuk gunung api kuno. Mungkin saja gunung itu mirip dengan [kawah] yang satu ini," ujar Michalski.
Studi ini juga menyimpulkan adanya kumpulan magma lengkap dengan gas yang tumbuh melalui celah kecil menuju ke permukaan. Mirip dengan analogi botol soda yang dikocok dan akan meletup begitu tutup botol dibuka.
Jika gunung api tipe macam ini meletus di Bumi, abunya sudah tersebar ke atmosfer dan bertahan lama di sana. Sehingga menyebabkan perubahan global selama bertahun-tahun. (Baca: Samalas, Gunung Api yang Lebih Dahsyat dari Krakatau).