Pemerintah Amerika Serikat (AS) tutup karena ketidaksepakatan parlemen terkait anggaran. Hal ini beresiko terhadap kolaborasi penelitian yang mampu berikan pengetahuan baru. Hal ini disampaikan oleh para peneliti, Rabu (3/10). Putusnya kolaborasi akan berdampak pada perkembangan inovasi dan persaingan AS dalam bidang teknologi.
Joanne Carney dari American Association for the Advancement of Science (AAAS) mengatakan, “Jika ini berlangsung selama seminggu atau lebih, akan membuat AS kurang diminati sebagai kolaborator penelitian.” Ketika pendanaan tidak lagi diandalkan, Joanne menambahkan, rekan peneliti kemungkinan tidak ingin melanjutkan berkolaborasi dengan AS.
Hal ini sangat mengkhawatirkan, mengingat mayoritas pemerintahan bidang penelitian AS ditutup. Seperti Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), pusat penelitian antariksa AS, hampir semua ruangannya gelap. Hanya penyangga stasiun internasional saja yang harus memantau kondisi astronot. “Tidak ada kontrak atau jaminan kepada NASA. Padahal, hampir semua pengembangan tentang misi selanjutnya sudah selesai,” katanya.
Sama dengan NASA, Institut Kesehatan Nasional juga mengalami nasib yang sama. Ratusan pasien kanker ditolak karena hal ini. Setiap minggu, 200 pasien akan dikeluarkan dari pelayanan rumah sakit terkait tutupnya pemerintahan. Sekarang, rumah sakit penelitian terbesar di dunia ini beroperasi dengan kemampuan 90 persen dari biasanya.
Di sisi lain, sebanyak 13.814 pekerja di Kementerian Energi AS dirumahkan sementara, hanya tersisa beberapa ratus di bidang keamanan nuklir. “Hampir semua program penelitian dan pekerja tidak didukung pada tanggal 1 Oktober lalu,” kata AAAS.