Aurora, dampak dari terjadinya ejeksi massa korona, terlihat di utara Minnesota, Amerika Serikat, Selasa malam (1/10). Dalam laporan yang ditulis Bob King, astronom amatir dan anggota American Association of Variable Star Observers (AAVSO), aurora dimulai pukul 09.00 malam dan berlanjut hingga dini hari.
Aurora dengan warna kehijauan ini dimulai dengan cahaya lembut di langit utara. Hanya dalam tempo setengah jam, intensitas cahaya bertambah dengan cahaya sangat hijau menerangi langit malam.
Kamera milik King juga menangkap penampilan spektakuler aurora merah mirip tirai yang menari di atas kluster berbentuk gayung. Secara bergantian, sinar berbentuk oval dan berbagai lengkungan, memenuhi segala penjuru langit: utara, timur, dan barat.
Perlahan, muncul bentuk mirip obor dan ular melewati konstelasi Pegasus dalam fase yang disebut coronal aurora. "Itulah saat di mana semua tirai dan cahaya berkumpul di sekitar puncak magnetik lokal. Ketika mereka menyala, bentuknya berubah menjadi sayap elang dan ular yang menggeliat di antara bintang," demikian bunyi laporan King.