Sejumlah biolog dari kelompok konservasi asal Amerika Serikat menyebutkan, enam spesies kodok, sebelas ikan dan sejumlah serangga yang ditemukan di berbagai sudut terpencil hutan hujan Suriname merupakan hewan-hewan di antara 60 makhluk yang kemungkinan merupakan spesies baru.
Trond Larsen, ekolog kawasan tropis dari lembanga nirlaba Conservation International menyebutkan, para peneliti tengah membuat katalog hewan-hewan dan mempelajari sumber daya air segar pada ekspedisi yang berlangsung selama tiga minggu di kawasan hutan yang masih belum tersentuh di tenggara Suriname.
Kelompok konservasi tersebut menyatakan, dataran pegunungan di negara Amerika Selatan dan berbatasan dengan Brasil itu merupakan salah satu kawasan yang paling terpencil dan jarang tersentuh.
Hewan-hewan yang bisa jadi merupakan spesies baru bagi ilmu pengetahuan itu antara lain adalah kodok pohon coklat yang disebut sebagai "cocoa frog" dan kodok panah beracun. Kodok ini mengeluarkan racun yang sangat kuat dan biasa digunakan oleh warga setempat untuk berburu.
Larsen menyebutkan, para peneliti sangat gembira saat mendapati bahwa ada enam spesies kodok yang berpotensi menjadi spesies baru, terutama di saat semakin banyak kodok yang musnah di seluruh penjuru Bumi.
Suriname, negara koloni Belanda sampai tahun 1970-an telah melakukan yang terbaik untuk melindungi hutan hujannya. Tahun 1998 lalu, pemerintah membuat Central Suriname Nature Reserve, seluas sekitar 1,6 juga hektar untuk melindungi flora dan fauna negeri tersebut. Luas kawasan lindung ini sendiri mencapai sekitar 10 persen dari luas negeri itu sendiri.
Sayangnya, ribuan penambang ilegal, sebagian besar di antaranya adalah warga Brasil, telah menguras alam, mengontaminasi air sungai dengan merkuri yang digunakan untuk menambang emas.