Komunitas Pecinta Teh dirintis oleh Ratna Somantri pada 2007. Semula, anggotanya 60 orang dan kebanyakan penikmat teh serius, produsen dan pemilik kafe teh.
Komunitas ini lantas membiak jadi 500-an orang. "Mereka adalah orang-orang yang mau menghabiskan waktu, menghabiskan bujet untuk teh," ungkap Ratna.
Saat awal berdiri, Ratna kerap membagi pengetahuannya tentang teh karena para anggota lain minim wawasan. Dia selalu membawa beragam teh, baik dalam maupun luar negeri, untuk dicicipi bersama.
Dalam setiap pertemuan, anggota mendengarkan Ratna bercerita seluk-beluk teh, seraya menyesap teh sedap itu. Cerita lalu berkembang jadi diskusi yang menyenangkan.
Pada setiap "ritus" di komunitas, biasanya selalu ada tema seperti teh jepang, teh oolong, ataupun teh asli Indonesia.
Selain itu juga Ratna menyeduhkan teh dan memberitahukan cara-cara penyeduhan yang benar. "Khasiat teh baru bisa didapt kalau kualitas tehnya bagus, disimpannya benar, dan diseduhnya tepat," kata Ratna. Ilmu itu diteruskan kepada anggota lain.
Komunitas Pecinta Teh juga pernah berkunjung ke sejumlah kebun teh di Indonesia. Pada 2010, misalnya, mereka beranjangsana ke kebun teh putih di Ciwidey, Bandung. Kebetulan pemiliknya anggota komunitas pula. Di sana mereka melihat proses produksi.
Bergabung dengan komunitas membuat peserta tahu beragam jenis dan rasa teh. "Ada teh yang rasanya gurih, teh rasa kacang, teh beraroma bunga. Sangat menarik, sehingga mereka mengaku kian mencintai teh."