Riset: Evolusi TIdak Memihak Orang Egois

By , Minggu, 6 Oktober 2013 | 11:29 WIB

Evolusi tidak memihak orang yang egois, demikian temuan sebuah riset.

Hal ini mematahkan teori sebelumnya bahwa orang hanya bisa bertahan jika mendahulukan diri mereka sendiri.

Riset ini menunjukkan bahwa bekerja sama dan memiliki sifat kooperatif justru bermanfaat untuk kelangsungan hidup.

Para ilmuan menguji teori ini dengan skenario permainan "dilema tawanan," yang merupakan studi dalam pengambilan keputusan.

Diterbitkan di Nature Communications, tim ini mengatakan penelitian mereka membuktikan bahwa sifat-sifat egoisme akan membuat manusia punah.

Teori permainan ini melibatkan situasi-situasi simulasi konflik dan kerja sama.

Model ini memungkinkan ilmuan mengupas strategi-strategi pengambilan keputusan yang kompleks dan mengetahui mengapa sifat-sifat tertentu muncul dalam diri individu.

Serangga sosial

Prof Andrew Coleman dari Universitas Leicester, Inggris, mengatakan studi ini "menghentikan interpretasi ambisius" dari strategi sebelumnya, yang mengatakan bahwa strategi-strategi egois dan manipulasi akan membuat seseorang bertahan dalam lingkungan yang keras.

"Darwin sendiri dulu terkejut dengan kerja sama yang dilihatnya di alam. Ia sangat tertarik dengan serangga-serangga sosial," kata Prof Coleman.

"Anda mungkin berpikir bahwa seleksi alam memihak individu yang eksploitatif dan egois, tapi faktanya sekarang kita tahu setelah riset puluhan tahun bahwa hal itu tidak benar, terutama jika anda menganggap gen egois muncul dalam evolusi.

"Bukan individu yang harus bertahan, tetapi gen dan gen menggunakan organisme individu, baik hewan atau manusia, sebagai kendaraan untuk menyebarkan diri mereka."