Para peneliti di Australia mengatakan sejumlah spesies binatang berkantung mati karena kelelahan kawin pada masa berkembang biak. Penelitian menunjukkan faktor di balik ini adalah masa berkembang biak yang pendek dan binatang jantan harus berebut betina.
Dalam studi yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences disebutkan bahwa binatang berkantung jantan ini selain mati karena kelelahan kawin, juga akibat penyakit setelah kawin. "Selalu ada akibat dalam proses reproduksi ... hewan-hewan ini tidak mengatur waktu sedemikian rupa, namun melakukannya serentak pada waktu pendek," kata salah seorang peneliti, Diana Fishser dari Universitas Queensland.
Cara ekstrem"Hewan-hewan ini kawin selama 12 atau 14 jam dengan banyak binatang betina, dengan menggunakan semua energi untuk bersaing dengan jantan lain," kata Fisher kepada kantor berita AFP, seperti dilansir Selasa (8/10). "Akibatnya mereka mati karena kawin dengan cara ekstrem," tambahnya.
Sebelum ini, para ilmuwan menduga sejumlah binatang berkantung jantan yang mati setelah berhubungan seks adalah karena perkelahian dengan binatang jantan lain.
Studi yang juga melibatkan para peneliti dari Universitas Sydney Australia dan Universitas Tasmania, membandingkan 52 spesies binatang berkantung yang makan serangga di Australia, Papua Nugini, dan Amerika Selatan. Mereka menemukan bahwa binatang berkantung yang kecil, seperti hewan mirip tikus, antechinus dan phascogales, termasuk dalam kategori ini.