Nobel Fisika untuk Partikel Tuhan

By , Rabu, 9 Oktober 2013 | 10:18 WIB
()

Atas gagasan mereka mengenai "Partikel Tuhan", Peter Higgs asal Inggris dan Francois Englert dari Belgia "diganjar" dengan Penghargaan Nobel di bidang fisika tahun 2013.

Setengah abad setelah kedua ilmuwan ini merumuskan karya asli mereka pada 1960-an, blok bangunan baru alam semesta akhirnya terdeteksi pada Juli 2012 di pemecah partikel raksasa organisasi riset nuklir Eropa, CERN. 'Partikel Tuhan' berhasil dibuktikan lewat eksperimen di pusat penelitian raksasa CERN dengan menggunakan pemercepat partikel Large Hadron Collider (LHC), di Jenewa, Swiss.

Penemuan ini dianggap sebagai salah satu yang paling penting dalam fisika. Sebab 'Partikel Tuhan' merupakan kunci untuk menjelaskan keberadaan massa, keragaman, serta teka-teki pembentukan kehidupan di jagat raya.

"Saya amat tersanjung menerima penghargaan ini dan berterima kasih kepada Akademi Kerajaan Swedia," ungkap Profesor Higgs dalam pernyataannya yang diterbitkan oleh Universitas Edinburgh-Inggris, tempat ia mengajar.

Ia mengungkapkan para ilmuwan lain terlibat dalam penemuan ini pula. "Saya juga hendak mengucapkan selamat kepada semua ilmuwan  yang ikut berkontribusi terhadap penemuan partikel ini dan berterima kasih kepada keluarga saya, teman dan kolega atas dukungannya."

Peter W. Higgs (Nobelprize.org)

Sementara itu Francois Englert melalui percakapaan telepon satelit mengatakan amat gembira saat upacara pengumuman. "Pertama saya mengira saya tidak mendapatkannya karena saya tidak melihat pengumumannya," katanya di dalam konferensi pers setelah pengumuman resmi.

Sebelumnya, pada Selasa (7/10), tiga dokter yaitu James E Rothman dan Randy Schekman (AS), dan Thomas Sudhof (Jerman-AS) mendapatkan Nobel Kedokteran berkat penelitian tentang sistem transportasi dalam sel.