Fakta perdana sebuah komet mengunjungi atmosfer Bumi, meledak, dan menghasilkan gelombang kejut api, berhasil ditemukan oleh sekelompok ilmuwan Afrika Selatan yang bekerja sama dengan pihak luar.
Penemuan ini bukan hanya menjadi bukti adanya tumbukan meteor dengan Bumi pada jutaan tahun silam. Juga menjadi informasi bagi manusia untuk menyingkap rahasia formasi dari tata surya kita.
"Komet selalu mengunjungi langit kita, mereka adalah bola salju kotor yang merupakan campuran es dan debu," kata David Blocks dari Wits University, seperti dilansir Selasa (8/10).
Komet ini memasuki atmosfer Bumi pada 28 juta tahun lalu di atas langit Mesir. Saat penetrasi tersebut, ia meledak dan memanaskan gurun pasir di bawahnya hingga mencapai suhu 2.000 derajat Celcius.
Hingga menghasilkan formasi dari silika kaca berwarna kuning yang tersebar hingga 6.000 kilometer persegi di atas Sahara. Spesimen silika ini kemudian ditemukan sudah dipoles bersama dengan perhiasan Tutankhamun berupa bros. Penelitian ini akan dipublikasikan dalam Earth and Planetary Science Letters, yang merupakan hasil kerja sama pakar ilmu bumi, fisikawan, dan astronom.
Salah satu penemuan penting lain yang mereka kaji adalah penemuan kerikil hitam yang ditemukan beberapa tahun lalu di area silika kaca. Hasil analisa kimia menunjukkan bahwa itu adalah spesimen pertama dari nukleus komet, bukan hanya sekadar tipe meteorit yang ganjil.