Trowulan Masuk Situs Terancam Dunia

By , Kamis, 10 Oktober 2013 | 09:09 WIB

Tiap detik terjadi pengrusakan, baik disengaja maupun tidak disengaja, di Trowulan. Trowulan —situs kota yang dulu merupakan pusat negara Majapahit; bukti kebesaran dan kejayaan kerajaan itu di Nusantara dan di berbagai belahan dunia— nyaris tak berbekas."Pengrusakan makin dahsyat. Itu yang kami rasakan di lapangan," ujar Nanang Muni (40), salah satu warga setempat yang aktif dalam kegiatan serta upaya-upaya pelestarian situs. Kondisi ini memprihatinkan, sebab dituturkan Nanang, ada ajaran-ajaran penting, konsep berbangsa, saripati budaya, atau data berharga yang ikut hilang akibat rusaknya Trowulan.Curahan dukungan makin mengalir, pula dukungan internasional. Seperti salah satunya dari World Monuments Fund (WMF) yang dengan programnya World Monuments Watch merilis daftar situs-situs pusaka yang terancam. Setelah melalui seleksi dari 248 nominasi, Trowulan ikut dimasukkan dalam World Endangered Site dan akan tercantum sebagai World Monuments Watch 2014, yang diumumkan di New York pada 8 Oktober lalu.Sejak diluncurkan pada 1996, program World Monuments Watch ini telah membantu 740 situs pusaka di 133 negara lima benua untuk mewujudkan perubahan positif dalam menghadapi ancaman yang ada."Dengan dinyatakannya Trowulan, ini menjadi dukungan yang luar biasa bagi penyelamatan Trowulan," terang Adrian Perkasa, Direktur Eksekutif Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (9/10). Perhatian publik internasional akan kehancuran Trowulan ini diharapkan menjadi lecutan kepada pemerintah dan semua pihak stakeholders yang mendorong untuk segera bertindak.