Petugas bea cukai Kenya berhasil menyita hampir empat ton gading gajah dalam dua paket pengiriman terpisah. Menurut keterangan resminya, penyitaan ini berlangsung di tengah-tengah lonjakan pemburuan terhadap hewan terancam punah tersebut.
Satu paket gading gajah berbobot sekitar 1.900 kilogram ditemukan pekan lalu di Mombasa, kota pelabuhan yang berada di tepi samudera India. Menurut Fatma Yusuf, petugas dari Kenya Revenue Authority, gading-gading tersebut disembunyikan di bawah kantung bibit wijen.
Selasa ini, dua ton gading gajah lainnya ditemukan dalam peti kemas dan disembunyikan dengan cara yang serupa. Kedua paket gading gajah selundupan itu sendiri ditujukan ke Turki. Penyitaan tersebut merupakan rangkaian pengungkapan selundupan gading gajah dan membuktikan bahwa pembunuhan gajah sudah mencapai puluhan atau ratusan ekor.
Sama seperti di kawasan lain Afrika, perburuan gajah, juga badak serta hewan lain, telah meningkat pesat di Kenya dalam beberapa tahun terakhir. Seluruh kelompok gajah telah dibunuh untuk diambil gadingnya.
Juli lalu, empat ton gading gajah diringkus dalam dua pengiriman. Satu disembunyikan di bawah paket kacang, dan satu paket lainnya dicampurkan dengan paket ikan yang dikeringkan. Keduanya ditujukan ke Malaysia.
Menurut Arthur Tudor, Kenya Wildlife Service Director, pencarian di seluruh penjuru pelabuhan telah ditingkatkan untuk menghentikan penyelundupan. "Kami ingin memastikan bahwa dermaga kami tidak digunakan sebagai titik transit untuk gading gajah," ucapnya.
LIhat foto langka: Gajah Bersitegang dengan Kuda Nil
Menurut Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), perdagangan gading gajah merupakan hal yang dilarang. Namun, diperkirakan, nilai transaksi gading gajah, dan juga cula badak ilegal telah mencapai Rp115 triliun per tahun. Angka ini dipacu oleh tingginya permintaan dari Asia dan Timur Tengah.Gading gajah umumnya digunakan untuk membuat ornamen, sementara cula badang dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional.