Desa ini mungkin tidak menampilkan arsitektur unik atau panorama lanskap luas dan ekstrem indah. Petulu layaknya desa di Bali pada umumnya. Namun desa ini memiliki hal unik yang bisa kita lihat, yang tidak akan kita dapatkan di desa-desa lain. Desa yang terletak di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini dipenuhi oleh burung kokokan di setiap sudut jalannya. Karena itulah wisatawan lebih mengenal nama desa ini dengan nama desa Kokokan.
Penduduk setempat percaya bahwa burung kokokan tersebut merupakan penjaga dan pembawa berkah bagi desa Petulu. Kokokan mulai berdatangan dan tinggal di desa Petulu, sejak tahun 1965, ketika desa tersebut selesai mengadakan upacara Ngusabha Desa dan Ngusabha Nini dengan tujuan untuk kesuburan pertanian dan kesejahteraan.
Pada saat itu, burung kokokan seringkali mendatangi sawah-sawah yang baru ditanami, tetapi tidak merusaknya. Namun para petani yang merasa terganggu sering mengusirnya dan setelah itu sawah-sawah setiap hari dirusak oleh burung kokokan. Sejak saat itu, penduduk tidak berani mengusir burung kokokan karena pada saat mereka dibiarkan, desa ini malah berkembang menjadi desa yang lebih makmur daripada sebelumnya. Kepercayaan yang berkembang di masyarakat setempat: jika kita menjaga alam, maka alam juga akan menjaga kita.
Burung kokokan juga diyakini sebagai lambang kesucian karena bulunya yang putih. Ketika burung tersebut mengepakkan sayapnya, masyarakat setempat percaya mereka sedang menari untuk Dewi Kemakmuran yang biasa disebut dengan Bhatari Sri untuk kemakmuran desa. Karena itulah burung kokokan dibuatkan tempat pemujaan khusus di pura desa setempat.