Minum air perlu dilakukan di saat yang tepat, tak terkecuali minum air di waktu makan. Kebiasaan minum yang salah akan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap makanan.Sebuah penelitian asal India menunjukkan, minum air di tengah waktu makan akan menyebabkan sistem pencernaan tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut bertolak belakang dengan anggapan bahwa air dapat membantu makanan untuk turun ke usus.Peneliti studi tersebut Shonali Sabherwal menjelaskan, air yang diminum di waktu makan akan terserap dalam dinding usus lambung. Padahal saat itu, lambung sedang mengeluarkan hormon-hormon pencernaan yang melancarkan proses penyerapan makanan."Air akan bercampur dengan hormon sehingga konsentrasi hormon pun berkurang dan tidak setara lagi dengan makanan yang masuk. Jika sudah begitu, makanan tidak dapat tercerna dengan sempurna," tuturnya.Menurut Dr Inge Permadhi, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), minum air idealnya dilakukan setiap jam. Dengan cara tersebut, tubuh tidak sempat kekurangan cairan terlebih dahulu sebelum digantikan cairan yang baru.Sementara pada waktu makan, menurut dia, air bisa saja diminum sebelum atau sesudah makan. "Intinya jangan membiarkan tubuh dehidrasi. Makan saat haus tentu tidak nyaman karena air liur kurang," katanya saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.Selain itu, Inge juga menyarankan untuk memilih air putih sebagai minuman setelah makan. Ini karena air putih tidak mengandung zat lain yang mengganggu penyerapan makanan tubuh.
Air putih juga tidak mengandung gula yang "membebani" asupan kalori tubuh. Konsumsi gula berlebihan juga dikaitkan dengan penyakit-penyakit deneratif seperti diabetes mellitus tipe 2.
(Baca juga: Sadari Dehidrasi agar Terhindar Terjangkit Penyakit)