Bulan Depan, Monyet Akan Kembali ke Luar Angkasa

By , Senin, 14 Oktober 2013 | 15:56 WIB

Iran berencana untuk mengirimkan monyet hidup berikutnya ke luar angkasa dalam satu bulan ke depan. Informasi ini diungkapkan oleh Hamid Fazeli, Deputy Head of Iranian Space Agency, akhir pekan lalu pada harian Jomhuri Eslami. Sebelumnya, September 2011, percobaan serupa pernah mengalami kegagalan.Namun Januari ini, Iran mengklaim telah berhasil mengirimkan monyet hidup ke luar angkasa dan membawanya kembali ke Bumi dengan selamat. Sayangnya keberhasilan eksperimen tersebut dipertanyakan, karena setelah pendaratan, monyet yang diperlihatkan pada media merupakan monyet yang berbeda.

Program ruang angakasa Iran sendiri memicu kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat. Mereka khawatir Tehran mampu menguasai teknologi yang bisa digunakan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir. Iran sendiri telah membantah bahwa mereka berencana membuat senjata nuklir ataupun meluncurkannya.

Fazeli menyebutkan, monyet tersebut akan dikirimkan ke luar angkasa melalui "peluncur berbahan bakar cair" namun menolak untuk menyebutkan tanggal pasti peluncuran. Sebelum ini, Iran juga pernah menunda peluncuran tanpa memberikan alasan yang spesifik.

(Lihat: Daftar Hewan yang Pernah Dikirim ke Antariksa)

Tetapi, menurut Akbar Torkan, ketua sementara lembaga antariksa Iran tersebut menyatakan, penundaan-penundaan yang terjadi sebelumnya lebih dikarenakan oleh masalah anggaran. "Penurunan keuntungan total negeri tersebut, dan juga anggaran, telah mempengaruhi aktivitas ruang angkasa kami," kata Torkan pada kantor berita IRNA.

Pekan sebelumnya, Fazeli menyebutkan, Iran akan menempatkan tiga satelit di luar angkasa di akhir tahun kalender Iran, yakni pada Maret 2014. Iran, yang pertama kali menempatkan satelit di orbit pada tahun 2009 lalu, telah menyiapkan program ambisius dengan rencana mengirimkan manusia ke luar angkasa dalam satu dekade ke depan.

Saat ini Iran masih berada dalam sanksi dunia internasional yang dimotori oleh negara-negara Barat yang berakibat pada terancamnya pendapatan negeri itu dari minyak. Negara-negara Barat juga berupaya melumpuhkan program nuklir Iran yang kontroversial.