Masih seputar kisah pemudik di Hari Raya Haji (lengkapnya baca di sini), Anda juga dapat memanjakan lidah dengan mencoba berbagai masakan cross-culture bila menjelajah dari jalur Pantai Utara (Pantura) Surabaya menuju Banyuwangi. Banyaknya kaum pendatang yang bermukim di Kota Bangil sejak dahulu kala, mulai pedagang Arab dan Timur Tengah lainnya sampai warga Madura melahirkan jejak kuliner yang kaya di kota ini. Nasi punel, semacam nasi rames atau nasi putih dengan bermacam lauk--terkadang sampai mencapai 12 jenis--merupakan andalan sarapan lokal yang mesti dicoba bila Anda tengah berada di kota Bangil. Seterusnya, ada sate ayam madura.
Sesudah itu, berderet hidangan kambing hasil persilangan kebudayaan akan memanja Anda. Salah satu penyaji terkenal adalah Rumah Makan Cairo. Ditilik dari nama, menunya tidak jauh-jauh dari hidangan Timur Tengah. Sebutlah kambing oven, terbuat dari daging kambing yang dipanggang dengan bumbu rempah hingga menghasilkan aroma nan harum serta daging empuk. Ada juga gulai dan sate kambing, dengan cita rasa serta cara pembuatan dikenal luas. Berikutnya, nasi samin dan nasi tomat, juga tidak asing bagi penggemar hidangan Timur Tengah. Tetapi ada satu lagi--walau saya bukan penyuka kambing--yang mengundang keingintahuan: sebuah masakan bertajuk gule kacang ijo. Menu ini juga tersedia di beberapa rumah makan lainnya di sekitar Bangil dan Pasuruan karena kepopulerannya. Terbuat dari tulang-belulang kambing yang dimasak dengan santan encer serta kacang hijau berjenis sama dengan bahan dasar pembuatan bubur kacang hijau. Dihidangkan bersama nasi putih dan sambal.Penampilan gulai satu ini tersimak segar, karena dominan warna hijau, berbeda dengan penampilan gulai pada umumnya yang cenderung kemerahan atau kuning kunyit. Rasanya hangat dan gurih karena dilengkapi bumbu rempah nan kaya, sementara bebauan khas tulang kambing pun tidak menguar sedikit pun. Tekstur kacang hijau terasa lembut di lidah. Bila suka, Anda dapat menyesap tulang-tulang setelah isi piring (bukan dihidangkan di mangkuk melainkan di piring) tandas disantap. Silakan mencoba untuk mendapatkan cita rasa berbeda dari hidangan kambing yang kita kenal selama ini.