Setidaknya tujuh orang meninggal setelah topan kuat menyapu wilayah di dekat ibu kota Jepang, seperti disampaikan media setempat. Topan Wipha menyebabkan longsor dan banjir di Pulau Izu Oshima, sebelah selatan Tokyo, dengan beberapa rumah juga dilaporkan hancur.
Lima orang ditemukan tewas dan tertimbun reruntuhan rumah, demikian dilaporkan media publik Jepang NHK. Dua orang lagi ditemukan tewas dekat sebuah sungai.
Di Tokyo, penerbangan dibatalkan, layanan kereta super cepat ditunda dan sekolah-sekolah ditutup.
"Ini adalah topan yang paling kuat yang menerpa daerah Kanto (wilayah Tokyo)," Hiroyuki Uchida, Kepala Ramalan Cuaca, Badan Meteorologi Jepang, mengatakan kepada wartawan pada Selasa (15/10).
(Baca juga Perbedaan topan, badai, dan siklon)
Badai ini membawa angin kencang dan curah hujan yang memecahkan rekor 122 mm dalam satu jam pada Rabu pagi di Pulau Izu Oshima, yang terletak di 120 km sebelah selatan Tokyo. Beberapa orang dikabarkan hilang di pulau itu, sementara di Tokyo petugas mengadakan pencarian terhadap dua anak laki-laki yang terakhir kali terlihat di sebuah pantai.
Di Tokyo sekitar 400 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan, demikian kata kantor berita Kyodo. Topan Wipha diperkirakan akan bergerak ke arah timur laut dan melemah.