Wifi Bawah Air, Pendeteksi Tsunami Teranyar

By , Kamis, 17 Oktober 2013 | 17:01 WIB

Jaringan internet dengan sistem wireless fidelity (wifi) tengah diujicoba di dalam air. Tim peneliti dari Universitas Buffalo, New York, AS, mengatakan, teknologi ini mampu mendeteksi bencana alam jauh lebih cepat dan akurat. Sistem peringatan pun dapat berkembang dengan jaringan ini.

Berbeda dengan jaringan wifi darat yang menggunakan gelombang radio, wifi bawah air memanfaatkan gelombang suara. Walaupun gelombang radio dapat menembus kepadatan air, jangkauan dan stabilitasnya terbatas.

Karena itu, para peneliti memilih gelombang suara, seperti yang dilakukan oleh mamalia laut, yaitu paus dan lumba-lumba. Sistem ini terbukti dapat digunakan, tapi ada satu permasalahan yang belum dapat diselesaikan, yaitu menghubungkan jaringan antarorganisasi. Pasalnya, setiap organisasi menggunakan pendekatan yang berbeda dalam mewujudkan jaringan wifi bawah air.

Tim dari Universitas Buffalo mencoba ciptakan standar sistem jaringan. “Jaringan di dalam laut menghasilkan kemampuan mengoleksi dan analisa,” kata pimpinan peneliti, Tommaso Melodia. Hal ini, membuat informasi yang diberikan dapat diakses melalui ponsel pintar atau komputer setiap orang ketika bencana tsunami mendekat.

Uji coba dilakukan di Danau Erie dengan menjatuhkan sensor berbobot 18 kilogram. Kemudian tim berhasil mendapatkan transmisi informasi dari sensor melalui komputer. Tim berharap, sensor ini dapat mendeteksi dan menyelesaikan permasalahan lingkungan.

Rencananya, pada bulan November, tim peneliti akan menjelaskan tentang teknologi ini pada konferensi untuk jaringan bawah air di Taiwan.