Soal Urus Lansia, Inggris Belajar dari Asia

By , Jumat, 18 Oktober 2013 | 13:00 WIB

Adalah sebuah "hal yang memalukan bangsa" bahwa sekitar 800.000 orang di Inggris merasakan "kesepian kronis," kata Menteri Kesehatan Inggris, Jeremy Hunt. Dalam sebuah pidato, Hunt berencana untuk menekankan "masalah kesepian, bahwa di dalam kehidupan kita yang sibuk, kita sudah gagal menyatu sebagai sebuah masyarakat."

Hunt berpidato dalam sebuah konferensi National Children and Adults Services (NCAS). Dalam kesempatan itu, dia menyatakan, "Tiap orang yang kesepian harus memiliki seseorang yang dapat mengunjungi mereka dan menawarkan persahabatan."

(Simak: 10 Negara Terburuk bagi Lansia)

"Orang-orang yang dilupakan ini tinggal di antara kita. Melupakan mereka adalah hal yang memalukan bagi bangsa." Kebanyakan dari orang-orang kesepian ini adalah orang berusia lanjut sehingga Hunt mengusulkan bahwa Inggris harus meningkatkan perawatan bagi para lansia.

Belajar dari AsiaDia melihat bahwa ada 112.000 kasus dugaan salah urus di panti jompo pada 2012 hingga 2013, kebanyakan terkait dengan lansia berusia lebih dari 65 tahun. Ini mengindikasikan "sesuatu yang sangat salah."

Hunt mengatakan bahwa Kepala Pengawas Layanan Sosial, Andrea Sutcliffe, akan memberikan peringkat kepada panti jompo mulai April 2014. Dengan target untuk mengorganisir pengawasan total kepada 25.000 panti jompo pada 2016 mendatang.

Dia mengatakan Inggris harus belajar dari budaya Asia yang cenderung "menghormati orang yang lebih tua" dan "perawatan di panti jompo adalah terakhir, bukan yang pertama."

(Baca: 10 Negara Terbaik Habiskan Masa Pensiun)

"Hubungan sosial lebih kuat karena sebagai anak-anak melihat bagaimana kakek-nenek mereka dirawat oleh orangtua mereka. Mereka mengembangkan harapan yang tinggi tentang bagaimana mereka juga akan diperlakukan ketika mereka tua," ia menjelaskan.

"Jika kita ingin mengatasi tantangan, kita harus belajar dari ini dan mengembalikan dan menghidupkan kembali hubungan sosial antara generasi. Dan walau tak nyaman untuk mengatakannya, perubahan hanya bisa dimulai dari cara kita secara pribadi memperlakukan orangtua dan kakek-nenek kita sendiri."

Inggris harus bertujuan menjadi "tempat terbaik di dunia untuk menjadi tua," ia menyimpulkan. Dalam sebuah survei di 91 negara tentang kenyamanan hari tua, menempatkan Swedia sebagai negara yang paling nyaman dihuni oleh lansia.