Prajurit Tak Bernama Dipilih untuk Dihormati

By , Rabu, 23 Oktober 2013 | 08:00 WIB

Tertera tanggal ini, 23 Oktober 1921, di kota Chalons-sur-Marne, Prancis, seorang perwira Amerika Serikat memilih empat jenazah prajurit "yang tak dapat dikenali" sebagai perwakilan dari 77.000 tentara AS yang gugur di garis depan kala Perang Dunia I (1914 - 1918).

Menurut catatan resmi dari Army Graves Registration Service, empat jenazah itu kemudian dikirim menuju Chalons dari perkuburan di wilayah Aisne-Marne, Somme, Meuse-Argonne, dan Saint-Mihiel. Keempatnya merupakan ladang pertempuran dahsyat di era PD I.

(Lihat: Ditemukan, Kartu Pos Hitler di Perang Dunia I)

Bahkan dua wilayah yang disebut terakhir merupakan region penyerangan penting di mana pasukan AS mengambil alih pimpinan perang pada musim panas dan gugur pada 1918. Ditekankan sekali lagi, jenazah prajurit yang ditunjuk merupakan mereka yang sama sekali tidak dapat dikenali.

"Empat jenazah mewakili apa yang tersisa dari para prajurit, di mana sama sekali tak ada indikasi nama, rangking, organisasi, atau pun tanggal kematian," demikian dinyatakan Army Graves Registration Service.

Keempatnya tiba di Hotel de Ville in Chalons-sur-Marne pada 23 Oktober 1921. Keesokan paginya, tepat pukul 10.00, perwira AS dan Prancis memasuki aula di mana keempat peti jenazah diletakkan. Masing-masing peti ditutup dengan bendera AS.

Sersan Edward Younger, pria yang diberi tugas memilih keempatnya, membawa mawar putih. Menurut laporan resmi. Younger mengitari keempat peti sebanyak tiga kali, lalu dalam hening, menempatkan bunga di peti ketiga dari kiri. "Ia berhadapan dengan jenazah, berdiri, dan memberi hormat."

(Baca: Monumen Perang Dunia I di Cikopo)