Ketika Ahok Jalani Tes HIV...

By , Rabu, 23 Oktober 2013 | 10:29 WIB

Komunitas ODHA Berhak Sehat atau OBS menyambut positif atas sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, untuk konseling serta tes HIV. “Ini adalah mimpi yang kami harapkan sejak lama. Kami yakin, semakin banyak pejabat dan figur publik mau melakukan konseling dan tes, maka stigma terhadap HIV akan berkurang drastis,” ujar Ayu Oktariani dari ODHA Berhak Sehat.

Sebagaimana dilansir di berbagai media pada Selasa (22/10) ini, Basuki atau akrab dipanggil Ahok, melakukan konseling dan tes HIV di kantornya, Balai Kota DKI. Rupanya kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka bulan bakti Voluntering Conseling dan Testing (VCT).

Ahok menjalani tiga tahap VCT yaitu pertama pengisian formulir pernyataan kesediaan untuk menjalani tes tersebut. Tahap kedua, petugas mengambil sampel darah Ahok dan menunggu hasilnya selama kurang lebih 20 menit. Setelah hasil tes darah keluar, Ahok lantas menuju ruang konseling untuk pemberian hasil tes oleh konselor.

Berdasarkan laporan triwulan yang dikeluarkan Kemenkes, angka kasus infeksi HIV/AIDS di DKI Jakarta sebanyak 24.807 kasus HIV dan 6.299 kasus AIDS. Persoalan epidemi ini perlu ditangani secara serius.

Stigma dan diskriminasi yang tersebar di masyarakat luas pada orang yang terinfeksi HIV (ODHA) selama ini, juga yang masih menjadi masalah. Menurut Ayu, HIV masih dikonotasikan dengan moral, dosa, ataupun masalah dari kelompok marginal; sehingga masyarakat menutup mata dan telinga dari jangkauan informasi pencegahan serta akses ke tes HIV.

“Jangankan tes, untuk membicarakan HIV saja masyarakat masih merasa tabu. Hal ini malah menambah kerentanan mereka terhadap infeksi HIV.”

Stigma ini harus dipupus. “Kunci mencegah HIV adalah memahami informasi akurat mengenai HIV dan AIDS serta lakukan konseling dan pengecekan HIV pada diri kita, pasangan, dan keluarga,” ungkap Ayu kemudian.

Kasus infeksi HIV saat ini telah mulai menjangkiti kelompok masyarakat umum yang selama ini tergolong dikategorikan sebagai kelompok dengan risiko rendah—misalnya ibu rumah tangga (IRT). Menyadari itu, maka amat penting informasi akurat terkait AIDS serta akses ke tes HIV dianggap sebagai lumrah, dan ditawarkan kepada setiap orang tanpa melihat latar belakang.

Ayu menambahkan, “PR besar berikutnya bagi Pak Ahok adalah bagaimana kemudian memastikan layanan kesehatan di DKI Jakarta siap melayani ODHA yang terjaring dari kampanye tes HIV ini.”

“Sekarang Pak Ahok sudah menunjukkan kepemimpinan dalam program penanggulangan AIDS di DKI Jakarta dengan jadi role model bagi tes HIV. Kami sangat berharap jika upaya ini dicontoh oleh kepala daerah lain. Bahkan kami berharap Presiden SBY pun bersedia menunjukkan kepemimpinan dalam program penanggulangan AIDS di Indonesia,” tutupnya.