Fauna nan Gelisah Sebelum Gempa Bumi

By , Kamis, 24 Oktober 2013 | 08:00 WIB
()

Penemuan dua bangkai oarfish di California, Amerika Serikat, pada 13 dan 18 Oktober 2013 menyisakan misteri. Benarkah mereka, yang biasa hidup di kedalaman 1.000 meter, naik ke permukaan karena akan terjadi gempa?

Menurut Mark Benfield, peneliti dari Louisiana State University, sebelum gempa dan tsunami dahsyat menerjang Jepang pada 2011, ditemukan ada 20 oarfish yang terdampar di daerah Tohoku. Oarfish sendiri dikenal di Jepang sebagai ryugu no tsukai atau "Pembawa Pesan dari Kerajaan Dewa Laut". Lusinan ikan ini ditemukan para nelayan Jepang kala gempa besar menerjang Cile pada Maret 2010.

Kiyoshi Wadatsumi, pakar seismologi ekologi, seperti dilansir dilansir Japan Times, menyatakan,"Ikan laut dalam hidup dekat dengan dasar laut dan lebih peka terhadap pergerakan lempeng daripada mereka yang hidup di permukaan."

Hewan rasakan gempaIni bukanlah pertama kalinya peneliti menemukan hubungan antara perilaku hewan yang gelisah dengan gempa bumi. Salah satu sejarah tertua yang tercatat mengenai fenomena ini terjadi di Helike, sebuah kota Yunani kuno.

Sewaktu musim dingin 37 Sebelum Masehi, semua tikus, ular, lipan, kumbang, dan makhluk lain yang sejenisnya, meninggalkan kota. Demikian laporan dari penulis Romawi, Aelianus. "Setelah semua makhluk ini pergi, gempa muncul di malam hari."

(Ilustrasi, Thinkstock)

Kala Februari 1975, gempa bermagnitude 7,3 mengguncang Haicheng, kota dengan satu juta penduduk di Provinsi Liaoning, Cina. Satu hari sebelumnya, petugas berwenang di kota tersebut sudah memerintahkan evakuasi berdasarkan perilaku aneh hewan di sekitar lokasi.

Sebagai contoh, ular yang sedang berhibernasi, bangun dan keluar dari sarang sebelum waktunya. Evakuasi ini menyelamatkan ribuan nyawa manusia.

Kejadian nyaris sama terjadi di Smithsonian's National Zoological Park, Washington, D.C, AS. Secara bersamaan, hewan-hewan di kebun binatang ini mencari perlindungan atau membuat suara yang mengindikasikan stres sebelum gempa bermagnitude 5,8 menggoncang wilayah itu pada 23 Agustus 2010.

Ular, yang beraktivitas di malam hari, keluar dari persembunyian. Kera pindah ke ujung teratas pohon, dan burung flamingo meringkuk. Semua terjadi sebelum getaran dirasakan para penjaga kebun binatang.

Salah satu penelitian yang berhubungan dengan perilaku hewan ini pernah dipublikasikan dalam Journal of Zoology. Isinya mengenai perilaku kodok dengan nama Latin Bufo bufo. Kodok ini biasanya berbiak di dasar danau yang dangkal. Tapi pada satu titik, kodok ini tiba-tiba menghilang. Lima hari kemudian, gempa menerjang wilayah mereka tinggal.